
Pantau - Pelatih klub Bintang Timur Atambua (BeTA), Berth Pentury, dipanggil oleh PSSI Pusat untuk terlibat langsung dalam pengembangan sepak bola usia dini di Indonesia.
Pemanggilan ini dilakukan melalui pemandu bakat Timnas Indonesia, Simon Melkianus Tahamata, yang meminta Berth bergabung sebagai bagian dari upaya pembinaan usia muda di bawah PSSI.
"Pada Juni lalu saya sudah dipanggil oleh Coach Indra Sjafri untuk bertemu bersama dengan Simon Tahamata di Jakarta dan mereka meminta saya untuk menjadi bagian dari PSSI," ungkap Berth.
Berth Pentury dan Kiprahnya di Sepak Bola Usia Dini
Berth, yang akrab disapa Opa oleh pencinta sepak bola di Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki kedekatan personal dengan Simon Tahamata karena sering bertemu di Belanda dalam berbagai kegiatan sepak bola.
Ia menyatakan rasa bangga atas kesempatan ini, terlebih setelah berkarier di BeTA sejak 2017 dan turut membangun fondasi pembinaan usia dini di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemilik klub BeTA, Fary Djemi Francis, atas kepercayaannya selama ini.
Berth diketahui telah membawa banyak anak binaannya meraih prestasi, termasuk menjuarai Liga 4 NTT dan hasil positif lainnya di kelompok usia dini.
Dukungan dari Pemilik Klub dan Peran Strategis di Perbatasan
Fary Djemi Francis menegaskan bahwa meskipun Berth kini diminta membantu PSSI, ia tetap dianggap sebagai bagian dari BeTA.
"Terima kasih kepada Om Berth yang sudah bersama-sama kami selama ini, walaupun dipanggil PSSI, kalau nanti kami minta bantuannya kami harapkan tetap membantu Bintang Timur Atambua juga," katanya.
Fary mengakui kontribusi besar Berth dalam membangun fondasi sepak bola muda, khususnya di daerah perbatasan yang sering kali kurang mendapat perhatian.
Ia juga mengungkap bahwa inisiatif mendirikan sekolah sepak bola di perbatasan merupakan respons terhadap permintaan Presiden Prabowo Subianto ketika belum menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
"Akhirnya saya bangun untuk bina anak-anak di sana, dan didukung oleh pak Berth Pentury," jelasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan