Tampilan mobile
FLOII Event 2025
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Cari Jalan Tengah Polemik Royalti Lagu di Kafe, Libatkan Dua Menteri

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Pemerintah Cari Jalan Tengah Polemik Royalti Lagu di Kafe, Libatkan Dua Menteri
Foto: Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (sumber: ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Pantau - Pemerintah tengah berupaya mencari solusi terbaik dalam polemik royalti lagu yang diputar di kafe dan tempat usaha, setelah muncul pro dan kontra di masyarakat terkait kebijakan tersebut.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa saat ini pemerintah sedang menjajaki berbagai masukan agar bisa menyelesaikan persoalan ini secara adil bagi semua pihak.

"Kita sedang mencari jalan keluar ya, sebaik-baiknya," ungkapnya.

Dua Pandangan Berseberangan di Masyarakat

Polemik royalti ini mencuat karena adanya perbedaan pandangan antara pencipta lagu dan pelaku usaha.

Para pencipta lagu menuntut penghormatan terhadap hak ekonominya, termasuk saat lagu mereka diputar di ruang publik seperti kafe dan restoran.

Namun, sebagian masyarakat menganggap bahwa pemutaran lagu di kafe bukanlah bentuk komersialisasi yang layak dikenakan royalti.

"Juga ada sebagian juga yang merasa bahwa kalau itu domain publik, kemudian kalaupun dalam tanda kutip dianggap dikomersialisasikan itu, tetapi bentuknya seperti hanya diputar di kafe atau di rumah makan, ada juga yang berpendapat bahwa kalau seperti itu bentuknya ya enggak masalah," ujar Prasetyo.

Sebagian pihak lainnya berpendapat bahwa jika lagu digunakan untuk tujuan komersial seperti pertunjukan, platform digital, atau acara yang menghasilkan keuntungan, maka pembagian hak untuk pencipta lagu perlu diatur secara jelas.

"Ada yang berpendapat bahwa itulah yang harus diatur pembagian haknya kepada yang menciptakan lagu. Kita sedang cari jalan keluar terbaiknya," kata Prasetyo.

Pemerintah Fasilitasi Dialog, Libatkan Dua Menteri

Untuk mencapai kesepakatan yang adil, pemerintah berkomitmen mempertemukan semua pihak yang terlibat agar bisa duduk bersama.

"Kita duduk bareng lah. (Pemerintah turun tangan) Pasti," tegas Prasetyo.

Upaya penyelesaian ini juga melibatkan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang menilai pentingnya menciptakan solusi bersama tanpa merugikan pihak manapun.

"Nanti kita benahi supaya ada jalan keluar yang win win solution karena memang ada kesalahpahaman, ketakutan semacam itu," ungkap Fadli.

Di lapangan, sejumlah kafe dan restoran terutama di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, dilaporkan mulai mengurangi atau bahkan menghentikan pemutaran lagu-lagu Indonesia karena khawatir akan kewajiban royalti.

Sebagai gantinya, beberapa tempat memilih memutar lagu barat, musik instrumental, atau tidak memutar musik sama sekali untuk menghindari potensi pelanggaran.

Penulis :
Arian Mesa