Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tes DNA Jadi Langkah Terakhir Identifikasi Dua Jasad Korban Helikopter di Tanah Bumbu

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Tes DNA Jadi Langkah Terakhir Identifikasi Dua Jasad Korban Helikopter di Tanah Bumbu
Foto: Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Muhammad El Yandiko (tengah) memberikan keterangan dalam konferensi pers Operasi DVI Polri Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di RS Bhayangkara Banjarmasin, Kalimantan Selatan (sumber: ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

Pantau - Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) memutuskan melakukan tes DNA terhadap dua jasad WNI yang hangus terbakar akibat kecelakaan helikopter BK117 D3 di hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Data Antemortem Lengkap, Post Mortem Terkendala

Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Muhammad El Yandiko menjelaskan dalam konferensi pers bahwa "Sebenarnya data antemortem atau pada saat korban masih hidup, cukup lengkap."

Namun, pada pemeriksaan data post mortem, terdapat banyak keterbatasan karena kondisi jenazah hangus terbakar.

Yandiko menambahkan, "Sehingga kami ambil langkah terakhir dengan tes DNA. DNA adalah bukti otentik, setiap orang memiliki rumus DNA berbeda."

Tim DVI telah mengambil sampel DNA dari dua jasad tersebut untuk diperiksa di laboratorium di Jakarta.

Proses pemeriksaan DNA diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua minggu karena kualitas sampel tidak begitu bagus akibat kerusakan berat pada jenazah.

Enam Korban Teridentifikasi, Dua Masih Menunggu Hasil DNA

Dari total delapan korban, enam jasad sudah berhasil diidentifikasi, terdiri dari tiga WNA dan tiga WNI.

Dua jasad yang belum teridentifikasi merupakan WNI, yaitu Kapten Haryanto Tahir asal Kota Batam, Kepulauan Riau, dan Andys Rissa Pasulu asal Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Delapan korban kecelakaan helikopter tersebut adalah Kapten Haryanto Tahir (pilot, Batam), Hendra Darmawan (teknisi, Kabupaten Luwu), Mark Werren (penumpang, Australia), Santha Kumar Prabhakaran (penumpang, India), Claudine Pereira Quito (penumpang, Brasil), Iboy Irfan Rosa (penumpang, Kabupaten Kuantan Singingi), Yudi Febrian Rahman (penumpang, Pekanbaru), dan Andys Rissa Pasulu (penumpang, Balikpapan).

Tim SAR menemukan bangkai helikopter di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E pada Rabu (3/9) sekitar pukul 14.45 WITA, setelah hilang kontak sejak Senin (1/9) pukul 08.54 WITA.

Lokasi penemuan berada sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh KNKT.

Evakuasi seluruh jasad berhasil dilakukan pada Kamis (4/9) malam sekitar pukul 21.50 WITA.

Penulis :
Shila Glorya