Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pidato Kebangsaan Prabowo, DPR: Polri Tak Berpihak Capres Manapun

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Pidato Kebangsaan Prabowo, DPR: Polri Tak Berpihak Capres Manapun

Pantau.com - Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meyakini Polri mampu menjaga netralitasnya dan tak memihak pada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden manapun dalam pemilu serentak 17 April 2019.

"Saya yakin Polri akan menjaga netralitas dengan tak menjadi alat partai ataupun calon presiden manapun, baik capres nomor urut 01, Joko Widodo maupun nomor 02, Prabowo Subianto," kata Sahroni, di Jakarta, Rabu (16/1/2019). Hal itu dikatakannya menyusul dengan pidato kebangsaan Prabowo Subianto.

Menurut dia, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sejak tahun 2018 secara tegas telah mengatakan akan menindak anggotanya yang bersikap tidak netral selama pilkada lalu. Kapolri bahkan menerbitkan aturan mengenai larangan bagi anggota polisi untuk mendokumentasikan data pilkada yang dituangkan dalam Telegram Kapolri Nomor STR/404/ VI/ Ops 1.3/2018 tentang Pedoman Petugas PAM di TPS pada Pilkada 2018.

Baca juga: PDIP Nilai Pidato Kebangsaan Prabowo Bersifat Menyerang, Maksudnya?

Polri melalui Divisi Propam juga telah membuka hotline terkait pilkada serentak 2018. Melalui hotline tersebut, masyarakat dipersilakan melapor bila menemukan anggota Polri yang tidak netral selama pelaksanaan pilkada.

"Masyarakat saat ini telah menjadi pengawas langsung bagaimana sikap Polri dalam pemilu serentak mendatang. Jadi, yakinlah bahwa Polri akan netral karena diawasi langsung oleh masyarakat," kata politikus Partai NasDem ini.

Dalam kesempatan yang sama, Sahroni meminta Polri mampu membuktikan diri dengan tidak menunjukkan perlakuan hukum berbeda dalam penanganan sebuah kasus agar tak ada tudingan miring diarahkan ke Korps Bhayangkara ini.

"Kapolri harus tetap fokus pada tugasnya. Jangan larut dalam tudingan ketidaknetralan. Keamanan pemilu menjadi tanggung jawab utama. Jangan sampai ada gangguan keamanan yang mengacaukan. Konflik horizontal, terorisme maupun ancaman lain yang menggangu pemilu harus bisa diantisipasi dengan bersinergi bersama instansi lain, seperti TNI dan lainnya," ucap Sahroni.

Baca juga: Pidato Kebangsaan Prabowo, TKN Jokowi: Cuma Retorika Komestik, Tak Ada yang Baru

Sebelumnya, pada pidato 'Indonesia Menang', Prabowo menyampaikan pesan khusus kepada aparat kepolisian untuk setia kepada bangsa dan negara, bukan kepada individu. Ia mengungkapkan, rakyat mendambakan polisi yang hebat, unggul, disegani dan dihormati, bukan ditakuti.

"Setialah kepada bangsa dan negara. Jangan pada individu-individu. Kita harus yakin rakyat Indonesia mendambakan aparatnya berbuat yang terbaik untuk mereka. Tidak ada kekuasaan yang langgeng kalau tidak dicintai rakyatnya sendiri," ucap Prabowo.

Pidato Prabowo tersebut juga telah ditanggapi Polri yang menegaskan mereka telah menjalankan tupoksi (tugas, pokok, fungsi) sesuai dengan kehendak rakyat dan kepentingan bangsa. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal meyakinkan tugas pokok dan fungsinya korps tempatnya mengabdi adalah melayani, melindungi, mengayomi masyarakat, serta menjamin keamanan masyarakat.

Penulis :
Noor Pratiwi