billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pengamanan Diperketat, Pelni Tegaskan Tidak Ada Ampun bagi ABK Terlibat Narkoba

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Pengamanan Diperketat, Pelni Tegaskan Tidak Ada Ampun bagi ABK Terlibat Narkoba
Foto: Direktur SDM dan Umum PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Heri Purnomo pada jumpa pers di Markas Kodaeral III, Jakarta Utara, Rabu 15/10/2025 (sumber: ANTARA/Walda Marison)

Pantau - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menegaskan akan menindak tegas seluruh anak buah kapal (ABK) atau petugas yang terbukti terlibat maupun membiarkan aktivitas peredaran narkoba di kapal milik perusahaan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur SDM dan Umum PT Pelni, Heri Purnomo, menyusul keberhasilan TNI Angkatan Laut (AL) menggagalkan penyelundupan sabu dari penumpang KM Kelimutu yang berlayar dari Pontianak menuju Tanjung Priok, Jakarta.

“Kami harus pastikan benar-benar bersih. Jika ada yang ketahuan memakai atau terlibat peredaran narkoba, tidak ada ampun lagi,” ungkapnya dalam konferensi pers bersama TNI AL di Markas Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) III, Jakarta Utara, Rabu (15/10/2025).

Sistem Pengamanan Kapal Diperkuat

PT Pelni telah menerapkan sistem keamanan kapal yang mengacu pada standar operasional prosedur yang berlaku.

Setiap kapal besar dengan kapasitas penumpang hingga 20.000 orang dijaga oleh delapan anggota TNI AL selama pelayaran.

Sementara itu, kapal berukuran lebih kecil dikawal oleh empat anggota TNI AL untuk memastikan pengawasan tetap optimal.

Pengamanan ini merupakan hasil perjanjian kerja sama (PKS) antara PT Pelni dan TNI AL.

Selain itu, seluruh awak kapal diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum bertugas, guna memastikan tidak ada petugas yang berada di bawah pengaruh narkotika.

Dengan sistem pengamanan yang ketat ini, Heri memastikan bahwa upaya pencegahan peredaran narkoba terus dilakukan demi menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang selama pelayaran.

TNI AL Gagalkan Penyelundupan 10 Kg Sabu

Sebelumnya, Komandan Kodaeral III Laksamana Muda TNI Uki Prasetia menjelaskan bahwa pihaknya berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat lebih dari 10 kilogram di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, pada Senin (13/10/2025).

Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi intelijen yang menyebutkan adanya rencana penyelundupan sabu dari Pontianak ke Jakarta menggunakan KM Kelimutu.

Berdasarkan informasi tersebut, petugas memperketat pengawasan di pintu masuk penumpang.

Sekitar pukul 03.00 WIB, penumpang mulai turun dari kapal, dan seorang penumpang dicurigai oleh petugas.

Setelah dilakukan pemeriksaan dengan mesin x-ray dan pengecekan manual, ditemukan tiga kantong sabu yang ditempelkan di tubuh pelaku.

“Tiga kantong itu ditemukan di korset yang menempel di badannya. Kantong itu dilapisi lakban,” ia menuturkan.

Dari hasil interogasi, diketahui bahwa ada tiga pelaku lain yang sempat lolos dari pemeriksaan awal.

Petugas kemudian mengejar mereka hingga ke area parkir pelabuhan dan berhasil menangkap ketiganya di dalam mobil yang hampir kabur.

“Ketiganya sudah berada di dalam mobil yang akan berjalan, namun berhasil dihentikan,” jelas Uki.

Keempat pelaku langsung dibawa ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk pemeriksaan awal.

Dari pemeriksaan lanjutan, ditemukan total 16 kantong sabu dengan berat keseluruhan mencapai 10,344 kilogram.

Saat ini, keempat pelaku tengah menjalani pemeriksaan mendalam di Polda Metro Jaya.

Uki menegaskan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan bentuk nyata komitmen TNI AL dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah perairan nasional.

Ia berharap pengawasan di laut terus ditingkatkan agar narkotika tidak masuk ke Jakarta maupun wilayah Indonesia lainnya.

Penulis :
Arian Mesa