Pantau - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan pertemuannya dengan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva berlangsung intensif dan produktif, memperkuat hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang strategis.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Lula da Silva ke Indonesia, yang merupakan kunjungan kedua setelah sebelumnya hadir pada tahun 2008.
Prabowo menyampaikan bahwa ini adalah pertemuan ketiga dirinya dengan Presiden Lula, setelah kunjungan ke Brasilia pada 9 Juli 2025 lalu.
"Hari ini kita telah menerima kehormatan kunjungan kenegaraan dari Presiden Republik Federasi Brazil. Ini adalah pertemuan kunjungan kenegaraan kedua Presiden Lula ke Indonesia setelah kunjungan pertama beliau pada 2008," ungkapnya.
Kerja Sama Pertahanan dan Ekonomi Jadi Sorotan
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis seperti perdagangan, teknologi, pertanian, dan pertahanan.
Ia menyoroti kemajuan industri pertahanan Brazil dan menyatakan bahwa Indonesia telah menggunakan sejumlah alat pertahanan buatan negara tersebut.
Indonesia, menurut Prabowo, berencana memperluas kerja sama pertahanan dengan Brazil, termasuk melalui Defence Cooperation Agreement yang kini sedang dalam proses ratifikasi.
Prabowo juga menekankan kerja sama di bidang energi yang melibatkan PLN dan perusahaan asal Brazil, J&F S.A, yang dinilainya cukup signifikan.
"Dan kita dapat dukungan dari Brazil, karena Brazil sekarang adalah Presiden dari Mercosur, kita berharap dukungan terus," ia mengungkapkan terkait upaya Indonesia mendorong Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan kelompok negara Amerika Selatan tersebut.
Pandangan Multilateral dan Visi Global Selatan
Selain kerja sama di sektor strategis, Prabowo menyoroti kesamaan pandangan antara Indonesia dan Brazil dalam isu-isu multilateral serta posisi kedua negara sebagai kekuatan ekonomi baru di kawasan global selatan.
"Jadi, di banyak bidang kita melihat sinergi yang sangat komplementer, saling mendukung, di bidang internasional kita punya sikap yang sama terhadap hubungan multilateral. Di semua bidang yang penting, bidang politik, bidang ekonomi, bidang industri perdagangan," ujarnya.
Prabowo juga menyebut adanya penguatan kerja sama dalam bidang ilmu pengetahuan dan penelitian antara kedua negara.
- Penulis :
- Shila Glorya
