Wapres Gibran Hadiahkan Sepeda untuk Siswa di Manokwari yang Pandai Berhitung Cepat

Pantau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan sepeda kepada sejumlah siswa SD, SMP, dan SMA YPK Manokwari, Papua Barat, yang menunjukkan kemampuan berhitung cepat menggunakan metode gasing atau gampang, asik, dan menyenangkan.

Kunjungan dan Interaksi dengan Siswa

Kegiatan berlangsung di sekolah YPK Manokwari pada Rabu, ketika Wapres Gibran tiba dan mendatangi aula kelas berisi puluhan siswa dari berbagai sekolah tingkat SD dan SMP.

Anak-anak terlihat mempraktikkan cara berhitung cepat dengan bernyanyi dan bermain di bawah bimbingan guru dan pakar matematika Prof. Yohanes Surya.

Dalam kunjungan tersebut, Gibran sempat berdialog dengan salah satu siswa bernama Samuel di SMP YPK Manokwari.

“Susah enggak belajar matematika? Senang ya,” tanya Gibran.

Samuel, yang duduk di kelas IV SD, mampu menjawab cepat soal penambahan dan kuadrat yang diberikan oleh Prof. Yohanes Surya.

Terpukau dengan kemampuan Samuel, Gibran menghadiahkan satu unit sepeda kepadanya.

“Jadi, ya sepedanya? Tapi kamu harus terus belajar yang rajin ya,” ujar Gibran kepada Samuel.

Antusiasme Siswa dan Penerapan Metode Gasing

Wapres Gibran juga mengunjungi dua kelas lainnya yang sedang belajar berhitung cepat dengan metode gasing.

Ia sempat bertanya kepada para siswa, “Yang mau sepeda siapa? Yang rumahnya jauh? Paling jauh?”

Seorang siswi dari SMPN 10 Manokwari bernama Aprilia mengaku kini lebih senang belajar matematika sejak mengenal metode tersebut.

“Sekarang senang belajar matematika. Sebelumnya takut karena susah,” ungkap Aprilia.

Dalam kesempatan itu, Wapres Gibran memberikan total 10 unit sepeda, dengan tiga unit di antaranya diserahkan secara simbolis kepada siswa di lokasi acara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, matematika gasing merupakan metode pembelajaran yang dirancang oleh Prof. Yohanes Surya dengan singkatan “Gampang, aSyIk, dan MenyenaNGkan.”

Metode ini menekankan pemahaman konsep bertahap, dimulai dari benda konkret sebelum beralih ke simbol abstrak, agar siswa dapat menguasai matematika dengan cepat dan menyenangkan.