
Pantau.com - Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dilanda bencana alam akibat cuaca ekstrem dengan intensitas hujan deras-sedang disertai angin kencang yang terjadi sejak Senin malam, 21 Januari 2019 hingga Selasa sore, 22 Januari 2019.
Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan memperbaharui data korban banjir yang telah mengungsi ke beberapa tempat yang telah disiapkannya, jumlahnya mencapai 2.121 jiwa.
"Data yang baru kami terima dari anggota di lapangan total pengungsi yang terdata di beberapa titik itu sudah 2.121 orang," ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Rabu (23/1/2019).
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Banjar dan Ajudannya Tewas Usai Kecelakaan di Cipularang
Ia mengatakan pengungsi korban banjir tersebar di 13 titik dan semua pengungsi korban banjir ini sudah ditangani oleh tim penanggulangan bersama yang terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di dalamnya.
"Pertama yang kami lakukan memastikan keselamatan warga, kemudian kami bawa ke titik-titik pengungsian. Para warga kemudian diperiksa kesehatannya lalu dibuatkan dapur umum," katanya.
Dalam musibah bencana alam itu, sebanyak enam orang warga juga dilaporkan telah meninggal dunia saat banjir dan longsor terjadi akibat meluapnya air sungai Jeneberang di Bendungan Bili-bili. Berdasarkan laporan yang diterimanya dari anggotanya di lapangan sebanyak enam orang di laporkan meninggal dunia. Ada yang meninggal karena tersengat listrik, ada juga karena tertimbun longsoran.
Baca juga: Presiden Jokowi: Bendungan Sukamahi dan Ciawi Bisa Kurangi Banjir di Jakarta
Keenam korban meninggal yakni, bocah Akram Al Yusran (3), warga Pangkabinanga, Rizal Lisantrio (48) warga BTN Batara Mawang karena tersengat listrik, Sarifuddin Dg Baji, serta seorang bayi yang belum teridentifikasi. Kemudian dua korban longsor lainnya juga belum teridentifikasi.
Selain enam korban meninggal karena banjir, empat warga lainnya juga dinyatakan mengalami luka-luka serta 10 orang lainnya hilang atau belum ditemukan oleh pihak keluarganya masing-masing. Adnan menambahkan, dalam musibah itu, empat jembatan penghubung dinyatakan terputus, satu diantaranya adalah jembatan Bongaya.
- Penulis :
- Noor Pratiwi