
Pantau - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyampaikan bahwa Indonesia akan segera menerima repatriasi sejumlah benda budaya dari Amerika Serikat.
Tahap Baru Repatriasi Benda Budaya dari AS
"Kita akan segera menerima sejumlah repatriasi benda cagar budaya dari Amerika Serikat. Sebelumnya kita juga pernah mendapatkan enam arca perunggu dan satu patung dari District Attorney of New York", ujar Fadli Zon.
Rencana pemulangan benda-benda budaya tersebut dibahas dalam pertemuan antara Menteri Kebudayaan RI dan Konjen RI di New York, Winanto Adi, di Gedung Kementerian Kebudayaan di Jakarta.
Salah satu benda budaya yang berada di Amerika Serikat adalah arca Surocolo yang disimpan di The Metropolitan Museum of Art atau The Met.
Pengelola The Met berencana memulangkan arca kecil dari perunggu tersebut ke Indonesia.
"Arca Surocolo ini membuka tabir baru repatriasi benda-benda cagar budaya Indonesia di Amerika Serikat. The Met secara proaktif datang kepada kita setelah mengetahui adanya artefak Indonesia yang hilang dan mirip dengan koleksi mereka", ungkap Fadli Zon.
Fadli menyampaikan bahwa pemulangan arca Surocolo akan menjadi fase baru repatriasi benda budaya dari AS.
"Arus benda budaya ke Amerika sudah berlangsung lama. Dengan adanya preseden Surocolo, kita berharap institusi besar seperti The Met dan museum-museum lain mulai mengembalikan koleksi lama yang diduga diperoleh secara tidak sah. Ini adalah momentum yang harus kita lanjutkan", katanya.
Upaya Penelusuran Artefak dan Peluang Kerja Sama
Konjen Winanto Adi menyampaikan bahwa Direktur The Met telah mengunjungi KJRI dan kemudian berkunjung ke Borobudur untuk menelusuri asal-usul arca Surocolo.
"Dari sinilah terbuka dialog baru dan kemungkinan pengembalian lanjutan dari koleksi mereka. Ini momentum besar bagi Indonesia", ujarnya.
Selain arca Surocolo, terdapat lima artefak lain yang akan dipulangkan dari AS termasuk arca perunggu era Sriwijaya dan terakota.
Winanto menjelaskan bahwa meningkatnya temuan artefak ilegal di AS berkaitan dengan pembentukan satuan tugas pemburu penyelundup barang antik oleh Pemerintah Kota New York sekitar 10 tahun lalu.
"Ribuan artefak Asia Tenggara berhasil disita, termasuk yang berasal dari Indonesia", ucap Winanto Adi.
Otoritas AS kini semakin aktif menelusuri asal artefak termasuk berkonsultasi dengan para ahli Indonesia dan mengupayakan pengalihan kepemilikan benda temuan.
Menteri Kebudayaan RI menegaskan bahwa repatriasi benda budaya dari AS dapat membuka peluang kerja sama lebih luas terkait penanganan benda budaya.
Pemerintah juga berupaya memperkuat kerja sama dengan penegak hukum, museum, dan otoritas kebudayaan dunia untuk mencegah penyelundupan serta mempercepat proses repatriasi.
"Repatriasi ini merupakan bagian dari komitmen kita menegakkan kedaulatan budaya", kata Fadli Zon.
- Penulis :
- Aditya Yohan








