
Pantau - Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas pada Jumat, 21 November 2025, dengan 45 kali gempa erupsi dalam rentang waktu enam jam, dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Aktivitas Gempa dan Letusan Gunung Semeru
Gempa erupsi yang terjadi memiliki amplitudo antara 10-22 mm dengan durasi antara 58-184 detik.
Selain gempa erupsi, tercatat 6 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-4 mm dan durasi 40-74 detik, serta 8 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-4 mm dan durasi 34-69 detik.
Gunung Semeru juga mengalami 5 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4-8 mm dan durasi 25-53 detik.
Kondisi Visual dan Cuaca
Aktivitas Gunung Semeru terlihat jelas meskipun tertutup kabut. Cuaca sekitar gunung didominasi oleh kondisi mendung hingga hujan, dengan angin lemah yang bergerak ke arah tenggara.
Status Gunung Semeru dan Rekomendasi untuk Masyarakat
Status Gunung Semeru saat ini berada pada Level IV (Awas), menunjukkan potensi bahaya yang sangat tinggi.
Rekomendasi untuk masyarakat:
Dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 20 km dari puncak.
Dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan karena potensi lahar dan awan panas.
Waspada terhadap potensi lontaran batu (pijar) dalam radius 8 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru.
Perhatian khusus juga diperlukan terhadap potensi awan panas dan lahar yang dapat terjadi di sepanjang aliran sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Kembar.
Pihak berwenang terus memantau aktivitas gunung dan memberikan informasi serta peringatan kepada masyarakat untuk menjaga keselamatan.
- Penulis :
- Aditya Yohan







