Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PVMBG: 127 Gunung Api di Indonesia Masih Aktif, 3 Berstatus Siaga Jelang Akhir 2025

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

PVMBG: 127 Gunung Api di Indonesia Masih Aktif, 3 Berstatus Siaga Jelang Akhir 2025
Foto: (Sumber: Logo Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). ANTARA/HO-Dokumen pribadi)

Pantau - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa dari sekitar 500 gunung api yang tersebar di seluruh Indonesia, sebanyak 127 gunung api masih berstatus aktif hingga akhir 2025.

Tiga Gunung Api Berstatus Siaga

Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Priatin Hadi Wijaya, terdapat tiga gunung api yang saat ini berada pada Level III atau Siaga, yaitu:

  • Gunung Merapi (DI Yogyakarta dan Jawa Tengah)
  • Gunung Semeru (Jawa Timur)
  • Gunung Lewotobi Laki-laki (Nusa Tenggara Timur)

Sementara itu, 24 gunung api lainnya berada pada Level II atau Waspada.

Diperkirakan ada sekitar 15 juta jiwa yang tinggal di sekitar kawasan gunung api aktif berstatus Siaga dan Waspada.

“Kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi menjadi hal penting untuk meminimalkan risiko bencana,” kata Priatin Hadi.

Gunung-Gunung Aktif Dipantau Ketat

PVMBG mengoperasikan 74 pos pengamatan dan memantau secara real-time 69 gunung api aktif di seluruh Indonesia.

Pengawasan diperketat menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026, terutama karena periode ini bertepatan dengan puncak musim hujan yang meningkatkan risiko bencana lanjutan seperti lahar dingin.

Gunung dengan Riwayat Aktivitas Tinggi

Beberapa gunung api yang dikenal memiliki aktivitas vulkanik tinggi dan sejarah erupsi panjang, antara lain:

  • Gunung Merapi
  • Gunung Semeru
  • Gunung Anak Krakatau
  • Gunung Kelud
  • Gunung Sinabung

Gunung Semeru bahkan tercatat mengalami beberapa kali erupsi pada awal Desember 2025. Pada 7 Desember, letusan mencapai tinggi kolom 1.000 meter di atas puncak.

Rekomendasi PVMBG

Masyarakat di sekitar gunung api, khususnya Gunung Semeru, diimbau mematuhi sejumlah larangan, antara lain:

Tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak

Menghindari area dalam radius 5 km dari kawah karena potensi lontaran material pijar

Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai:

  • Hujan abu
  • Aliran lahar saat intensitas hujan meningkat selama puncak musim hujan, yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Januari 2026

Indonesia Masih Rawan Bencana Geologi

Sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan geologi yang tinggi. Pemerintah mengimbau masyarakat di sekitar kawasan gunung api aktif untuk:

  • Aktif memantau informasi resmi dari otoritas kebencanaan
  • Mematuhi rekomendasi PVMBG demi keselamatan diri dan lingkungan sekitar
Penulis :
Ahmad Yusuf