
Pantau - Balai Taman Nasional Tambora menutup seluruh jalur pendakian ke Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai 28 Desember 2025 hingga waktu yang belum ditentukan.
Kepala Balai Taman Nasional Tambora, Abdul Aziz Bakri, menyatakan bahwa penutupan ini bersifat sementara dan dilakukan demi keselamatan serta kelestarian alam.
"Aktivitas wisata pendakian di Taman Nasional Tambora ditutup sementara," ujarnya di Mataram, Jumat.
Demi Keamanan Pengunjung dan Pemulihan Ekosistem
Penutupan ini berlaku untuk seluruh jalur pendakian dan segala bentuk kegiatan wisata di kawasan Gunung Tambora.
"Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan pengunjung, pemandu, porter, serta petugas lapangan, sekaligus memberikan ruang bagi ekosistem dan keanekaragaman hayati Tambora pulih secara alami," jelas Abdul Aziz.
Ia menambahkan bahwa pembukaan kembali jalur pendakian akan diinformasikan secara resmi setelah kondisi cuaca dan lingkungan dinyatakan aman untuk aktivitas wisata.
Taman Nasional Gunung Tambora secara administratif berada di wilayah Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, NTB.
Salah satu daya tarik utama kawasan ini adalah kaldera Tambora yang berada di ketinggian 2.850 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kaldera tersebut terbentuk akibat letusan dahsyat pada tahun 1815 yang tercatat mencapai skala 7 dalam Volcanic Explosivity Index (VEI).
Letusan ini disebut sebagai letusan vulkanik terbesar dalam sejarah modern, melebihi letusan Krakatau dan tercatat sebagai yang terbesar sejak letusan Taupo pada tahun 181.
Gunung Tambora juga telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada 20 November 2017 oleh Komite Nasional Geopark Indonesia, di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI.
- Penulis :
- Gerry Eka







