Pantau.com - Beberapa wilayah Jakarta disebut masuk ke dalam 10 besar indeks potensi kerawanan Pemilihan Umum (Pemilu) menjelang masa kampanye terbuka. Belakangan, diketahui hal itu lantaran dipengaruhi 7 faktor utama.
"Faktornya dari elemen 7 dimensi yang dinilai, nanti pada pemungutan suara lebih dinamis lagi," ucap Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/3/2019).
Baca juga: Jokowi: Pemilu Menghabiskan Biaya Triliunan, Rugi Kalau Tidak Milih!
Akan tetapi, masuknya wilayah Jakarta ke dalam daftar potensi kerawanan pemilu, bukan berarti akan terjadi hal-hal yang dapat mengganggu jalannya Pemilihan Umum serentak.
Sebab, dari pemetaan yang telah dilakukan Jakarta hanya merupakan wilayah yang berkategori cukup rawan.
"Wilayah DKI Jakarta ini indeks kerawanan pemilunya skornya masih kategori potensi cukup rawan, belum masuk rawan," kata Dedi.
Baca juga: Saat Prabowo Bacakan Puisi Chairil Anwar Berjudul Karawang Bekasi
Berikut ini adalah 7 faktor yang mempengaruhi wilayah Jakarta masuk kedalam 10 besar wilayah indeks potensi kerawanan pemilu.
1. Dimensi Penyelenggara
2. Kontestasi Calon Presiden
3. Kontestasi Calon Legislatif
4. Dimensi partisipasi masyarakat antara pasangan calon, bisa bentrok antarpendukung pasangan calon.
5. Gangguan kamtibmas karena dinamika di Jawa, khususnya Jakarta cukup tinggi
6. Ambang Gangguan.
7. Gangguan nyata, karena Jawa memang sangat tinggi dinamikanya.
- Penulis :
- Adryan N
