Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Luhut: Prabowo Orang yang Sangat Rasional dan Bisa Berpikir Jernih

Oleh Sigit Rilo Pambudi
SHARE   :

Luhut: Prabowo Orang yang Sangat Rasional dan Bisa Berpikir Jernih

Pantau.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menilai bahwa calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto adalah orang yang sangat rasional. Hal ini ia sampaikan usai dirinya melakukan pembicaraan dengan Prabowo melalu sambungan telepon.

"Saya kenal Pak Prabowo itu orang yang sangat rasional dan bisa diajak berpikir jernih, jadi bukan pemimpin yang tidak bisa diajak berpikir," ungkap Luhut di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Senin (22/4/2019).

Luhut merupakan orang yang diutus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berbicara dengan Prabowo Subianto. Rencananya pertemuan itu dilangsungkan pada Minggu, 21 April kemarin, namun tidak dapat berlangsung karena berdasarkan informasi Juru Bicara BPN Andre Rosiade mengatakan Prabowo sedang fokus memantau penghitungan suara.

Baca juga: Diutus Jokowi, Luhut Ungkap Pembicaraannya dengan Prabowo

"Bagaimanapun Pak Prabowo itu harus menjadi bagian sejarah dari Indonesia karena Pak Prabowo itu kan seorang pemimpin juga, beliau aset bangsa, beliau patriot juga, patriotismnya tidak bisa dimungkiri, kepeduliannya terhadap republik ini juga tidak bisa dimungkiri, sebenarnya saya mau (bicara) itu saja, kalau yang lain-lain berkembang pembicaraan kami lah," jelas Luhut.

Luhut menilai bahwa Prabowo perlu meninggalkan warisan bagi bangsa Indonesia dengan menghormati keputusan KPU.

"Saya betul-betul ingin Pak Prabowo legacy-nya (warisan) diingat di Indonesia sebagai pemimpin yang turut mematangkan demokrasi di Indonesia dan menghormati apapun yang diputuskan oleh KPU," tegas Luhut.

Apalagi pada era digital saat ini seluruh data tidak dapat dihilangkan atau muncul begitu saja.

Baca juga: Orang Utusan Jokowi Yang Ingin Bertemu Prabowo Adalah Luhut Pandjaitan

"Kita semua menghormati demokrasi kita dan konstitusi kita. Kalau kita yang senior ini tidak menghormati, legacy kita apa? itu saja. Saya juga menghimbau teman-teman atau tokoh-tokoh elit supaya jernih melihat agar tidak emosional, karena kita tidak bisa bohongi digital itu tidak bisa dibohongi, siapapun dia mengatakan begini begitu 'at the end' orang akan lihat data digital yang tidak bisa dibohongi," jelas Luhut.

Namun Luhut tidak ingin menuding salah satu pihak yang memberikan informasi keliru kepada Prabowo.

"Saya tidak ingin menyalah-nyalahkan, kita menahan diri lah tidak menyalah-nyalahkan. Biar menunggu hasil (perhitungan KPU) tanggal 22 Mei. Harus menghormati konstitusi karena hampir 30 negara lebih mengakui bahwa pilpres, pileg ini dilakukan dengan jurdil, saya ulangi ya dengan jurdil," ungkap Luhut.

Sebelumnya pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sendiri sudah tiga kali mendeklarasikan kemenangan pada 17-18 April lalu. Deklarasi itu menurut Prabowo berdasarkan hasil "real count" yang dilakukan oleh tim internal BPN.

Baca juga: Gagal di Monas, BPN Prabowo Pindahkan Syukuran ke Rumah Kertanegara

Pada Jumat, 19 April 2019, Prabowo yang didampingi Amien Rais, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, dan sejumlah tokoh bahkan melakukan selametan dan menegaskan bahwa mereka tidak percaya lembaga survei. Bahkan, Prabowo menyuruh lembaga survei pindah ke Antartika.

rn
Penulis :
Sigit Rilo Pambudi