Pantau.com - Direktur Utama PT PLN nonaktif Sofyan Basir menjalani pemeriksaan sebagai tersangka tak sampai tiga jam. Menurut kuasa hukumnya Soesilo Aribowo, Sofyan meminta pemeriksaan dihentikan saat penyidik baru melontarkan empat pertanyaan.
Menurut Soesilo, kliennya mengalami sakit meriang pasca ditahan KPK kemarin malam.
"Tadi hanya empat pertanyaan, kemudian beliau minta dihentikan karena meriang. Mungkin kurang tidur atau masih agak stress masih perlu beradaptasi di rutan. Jadi sebenarnya belum sempet diperiksa. Tetapi ketika ditanya, beliau meriang, kelihatan meriang, agak panas badannya. Sehingga tadi diperiksa dokter kemudian sudah diberikan obat," kata Soesilo di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Baca juga: KPK Resmi Tahan Sofyan Basir
Sofyan disebut sempat mengalami darah tinggi juga agak meriang, sehingga pemeriksaan hari ini menjadi terganggu.
"Ada pengajuan berobat untuk ke rumah sakit untuk kontrol, dan Pak Sofyan kan kebetulan darahnya kemarin agak tinggi ya. Ada sedikit meriang, mungkin kurang tidur atau apa, itu aja," katanya.
Soesilo mengatakan penyidik hanya menyampaikan pertanyaan awal saja. Belum sempat mengonfirmasi terkait pokok perkara, sudah dihentikan.
Baca juga: Kuasa Hukum Sayangkan Penahanan Sofyan Basir oleh KPK di Bulan Puasa
Meski begitu, lanjutnya, Penyidik KPK sempat mengingatkan Sofyan agar terbuka soal kasus suap kesepakatan kerjasama proyek PLTU Riau-1 yang menjeratnya.
"Penyidik tadi sudah meminta kepada Pak Sofyan untuk terbuka. Enggak banyak tadi pertanyaannya. Sebenarnya waktunya juga cukup singkat entah mungkin ada kesibukan dari penyidik," ucapnya.
- Penulis :
- Adryan N
