Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Presiden Jokowi Harap Tahun 2024 Tak Ada Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

Oleh Bagaskara Isdiansyah
SHARE   :

Presiden Jokowi Harap Tahun 2024 Tak Ada Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

Pantau.com - Presiden RI Joko Widodo mengharapkan angka kemiskinan ekstrem dapat ditekan hingga posisi nol pada 2024. Pernyataan itu disampaikan Jokowi melalui pengantarnya dalam Rapat Terbatas Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

"Kita harapkan nanti di 2024 untuk kemiskinan ekstrem, kita bisa berada pada posisi nol," ujar Jokowi.

Baca juga: RAPBN 2020: Angka Kemiskinan Turun Jadi 9 Persen, Pengangguran?

Jokowi mengatakan, merujuk data Badan Pusat Statistik, Indonesia telah berhasil menurunkan angka kemiskinan yang sebesar 11,22 persen pada 2015, menjadi 9,22 persen pada 2019.

Mantan wali kota Solo itu menekankan angka di bawah 10 persen tersebut adalah pencapaian yang sangat baik. Namun, dia menyatakan pekerjaan besar belum selesai dalam rangka menurunkan angka kemiskinan.

"Masih ada 24,7 juta jiwa yang harus dientaskan dari kemiskinan," ungkapnya.

Untuk itu ia meminta seluruh kementerian dan lembaga lebih fokus lagi dalam menyasar penduduk yang sangat miskin. Berdasarkan standar angka kemiskinan internasional yang dikeluarkan Bank Dunia, penduduk sangat miskin di Indonesia saat ini sebanyak 9,91 juta jiwa.

Ia juga meminta, data siapa dan dimana warga sangat miskin tersebut harus betul-betul akurat sehingga program-program bisa disasarkan tepat pada kelompok sasaran yang diinginkan pemerintah, sehingga angka kemiskinan ekstrem dapat menjadi nol pada 2024.

Selain itu, Jokowi juga meminta strategi pengentasan kemiskinan betul-betul terkonsolidasi, terintegrasi dan tepat sasaran sehingga siapa yang melakukan apa menjadi jelas.

Intervensi dan program dari kementerian dan lembaga misalnya program JKN, KIS, PKH, BPNT, kartu sembako, dan intervensi dari sisi program untuk income generating warga miskin baik itu KUR, Mekar, Bank Wakaf Mikro, dana desa, menurutnya juga harus menyasar kepada upaya mewujudkan kemiskinan ekstrem nol persen.

Termasuk juga dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN dan CSR sektor swasta yang bisa diarahkan ke arah tersebut.

Baca juga: Ekonom Senior Pertanyakan Penyebaran Dana Desa Jika Angka Kemiskinan Naik

"Kalau ini betul-betul bisa kita lakukan dan terkonsolidasi, saya yakin angka nol persen bisa kita lakukan," tandasnya.

Penulis :
Bagaskara Isdiansyah