Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bamsoet: Herd Immunity Korona Warga Indonesia di 2021 Harus Direalisasikan

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Bamsoet: Herd Immunity Korona Warga Indonesia di 2021 Harus Direalisasikan

Pantau.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, vaksinasi seluruh rakyat Indonesia harus mencapai kekebalan terhadap virus korona harus menjadi bagian tak terpisah dari kewajiban dan investasi negara melindungi serta merawat kesehatangn warga negara.

Ia menilai, kerusakan ekologis yang menghadirkan ragam virus menuntut negara untuk terus meningkatkan daya tahan atau imunitas generasi anak-cucu.

"Karena itu, pemerintah perlu didorong untuk bekerja all out agar target minimal vaksinasi 70 persen penduduk atau 170 juta warga pada 2021 bisa direalisasikan demi terwujudnya kekebalan kelompok (herd immunity) dari virus korona. Bahkan, akan lebih ideal jika lebih dari 260 juta jiwa total penduduk Indonesia saat ini bisa menerima vaksin korona. Apalagi jumlah kasus COVID-19 di dalam negeri terus  bertambah dengan skala yang terus membesar," kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu, seperti dilansir dari laman mpr.go.id, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Kasus Harian COVID-19 di RI Naik 3.075 per 2 September 2020

Per Rabu 2 September 2020, kasus positif sudah mencapai jumlah 180.646. Pada tingkat gobal, kecenderungannya juga sama, karena total kasus Covid-19 pekan ini sudah melampaui jumlah 25,8 juta penderita dengan total kematian 858.000 pasien.

Beberapa hari lalu, PT Bio Farma menjelaskan bahwa Sinovac dari China, hanya akan memasok 260 juta bulk atau bahan baku vaksin ke Indonesia hingga akhir 2021. Artinya, untuk mencapai target vaksinasi minimal 70 persen, total pasokan bahan baku itu jelas masih kurang. 

Oleh karena per orang harus menerima dua kali vaksinasi sesuai standar WHO, jumlah itu hanya bisa menjangkau 130 juta penduduk. Sedangkan kekebalan kelompok yang ideal adalah 70 persen dari total penduduk. Artinya, minimal jumlah penduduk Indonesia yang harus menerima dua kali vaksinasi mencapai jumlah minimal 170 juta jiwa.

Baca juga: Bamsoet Sampaikan Duka Cita Atas Gugurnya 100 Tenaga Medis Akibat COVID-19

Kekurangan bahan baku vaksin itu tentu saja harus segera diatasi. Bahkan pemerintah didorong untuk bergerak cepat mengamankan dan memastikan ketersediaan bahan baku vaksin korona.

"Gerak cepat sangat diperlukan karena produsen vaksin Corona di negara lain pun diperkirakan terus berbelanja bahan baku vaksin Corona, sejalan dengan peningkatan signifikan jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia. Pekan ini, jumlah kasus COVID-19 di Amerika Serikat (AS) sudah 6,17 juta, Brazil 3,96 juta, India, 3,77 juta dan Rusia satu juta," paparnya.

Kecenderungan yang diperlihatkan oleh data sementara ini sudah cukup menggambarkan tingginya permintaan akan bahan baku vaksin. Lagi pula, tak dapat dipungkiri bahwa durasi pandemi COVID-19 yang berkepanjangan menyebabkan permintaan dan penawaran akan vaksin korona  menjadi tidak berimbang. Dengan asumsi bahwa 7,8 miliar warga bumi harus divaksinasi, volume kebutuhannya jelas sangat besar.

Penulis :
Widji Ananta