Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Aksi Vandalisme di Musala Tangerang Bikin Geger, Begini Kronologinya

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Aksi Vandalisme di Musala Tangerang Bikin Geger, Begini Kronologinya

Pantau.com - Warga di sekitar Musala Darussalam di Perumahan Villa Tangerang Elok, dikagetkan dengan aksi vandalisme yang ada di dalam musala.

Aksi vandalisme itu pertama ditemukan oleh Rizki (16) sekitar pukul 15.30 WIB pada Selasa, 29 September 2020. Ia langsung melaporkan temuan vandalisme kepada warga setempat saat akan melakukan adzan Ashar.

Saat masuk musala dia menemui banyak coretan di tembok, sajadah tergunting, dan coretan di Al Quran. Mengetahui hal itu warga langsung menyegel musala untuk mengamankan barang bukti untuk kemudian dilaporkan kepada polisi. Pada malam di hari yang sama pelaku sudah ditangkap polisi.

Baca juga: Sejarawan: Makin Banyak Keraguan Publik Tentang Kebenaran Film G30S/PKI

Menaggapi aksi vandalisme itu, pengamat media sosial dari Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria, berharap konten vandalisme di Musala Darussalam, Tangerang, tidak disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab untuk tindakan provokasi dalam bentuk lain.

"Video, foto kejadian tersebut akan selamanya abadi di internet. Oleh sebab itu, pemerintah dan para pengguna internet harus bergotong royong agar video dan foto tersebut tidak digunakan untuk memprovokasi untuk tujuan lain," kata Hariqo saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Menurut dia, situasi ekonomi saat ini sedang sulit di tengah pandemi COVID-19 sehingga hal yang diperlukan adalah tolong menolong antarmasyarakat bukan sebaliknya. "Isu-isu yang bisa memecah, mengadu domba masyarakat akan membuat situasi semakin sulit," kata CEO Global Influencer School ini.

"Saling membantu tanpa membedakan latar belakang sudah lama sekali berlangsung di Indonesia, jangan sampai saling membantu itu berkurang karena berbagai isu kesukuan, agama, politik dan lain-lain," kata dia.

Baca juga: Mahfud MD: Pemerintah Tidak Larang Pemutaran Film G30S/PKI, tapi...

Hariqo juga mengapresiasi aparat yang segera bisa menangkap pelaku vandalisme sehingga dapat mengurangi dan menghindari beragam spekulasi yang melatarbekalangi kejadian tersebut.

Hariqo mengatakan secara tren pemberitaan media, perobekan kitab suci di sebuah negara bisa menjadi berita internasional. Oleh sebab itu, perlu dipastikan bahwa pemerintah untuk tidak mentolerir aksi tersebut.

"Pemerintah harus mengambil langkah-langkah terbaik dan melindungi setiap agama dan pemeluknya," kata dia.

Penulis :
Noor Pratiwi