HOME  ⁄  News

Mahfud Minta Masyarakat Terima Hasil Pilpres 2024: Jangan Marah Melulu

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Mahfud Minta Masyarakat Terima Hasil Pilpres 2024: Jangan Marah Melulu
Foto: Mantan Menko Polhukam Mahfud MD/ANTARA

Pantau - Mahfud MD Mantan Menko Polhukam tersebut menyampaikan pesan terkait membangun peradaban bangsa dalam momen Tahun Baru Islam 1446 Hijriah. Mahfud menyinggung untuk masyarakat menerima hasil keputusan dari Pilpres 2024.

Mahfud menyinggung terkait masyarakat untuk menerima hasil keputusan Pilpres 2024 dan tak ingin ada lagi yang marah-marah.

"Keadabannya sudah kita bangun untuk membangun pemerintah itu, ada pemilu, pemilu? selesai ya sudah. Yang menang harus diakui, jangan marah-marah melulu ndak bisa. Itu tidak berkeadaban namanya. Wong sudah pemilu, lalu merasa paling hebat ternyata tidak terpilih, ya sudah rakyat milih itu. Apapun variasi yang mendekati, itu harus kita akui, lalu apa? mari membangun peradaban," kata Mahfud, Minggu (7/7/2024).

"Merdekanya sudah ada, bersatunya sudah ada, berdaulatnya sudah ada, semua sudah diperoleh secara hukum secara konstitusi merdeka sudah. Tapi keadilan, masih agak tertinggal," tambah Mahfud.

Mantan Wapres Ganjar Pranowo itu menyebutkan hal tersebut dimulai dengan menyampaikan arti dari Indonesia Emas 2045.

"Saudara sekalian, Indonesia emas itu apa? Indonesia emas itu adalah Indonesia satu merdeka, itu alinea kedua Pembukaan UUD 45 itu bunyinya begini. Dan pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia, mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan yang; merdeka Indonesia sudah merdeka, bersatu Indonesia sudah bersatu dan berhasil memberantas usaha-usaha disintegrasi agar kita tetap bersatu," ujar Mahfud.

Mahfud menjelaskan Indonesia sudah berdaulat dan diakui oleh negara lain, namun ada yang belum dipenuhi NKRI yakni rasa keadilan dan kemakmuran bagi rakyatnya.

"Berdaulat, kita juga berdaulat diakui oleh seluruh dunia sebagai negara yang punya kedaulatan. Jadi anggota PBB bahkan pernah memimpin juga sidang-sidang PBB," jelas Mahfud.

"Tinggal sekarang, merdeka bersatu, adil ini yang harus dibangun. Indonesia kalau menuju Indonesia Emas modal 1,2,3 sudah ada, tapi modal yang ketiga dan keempat, yang keempat dan kelima belum, belum adil dan belum makmur," sambungnya.

Mahfud mengungkapkan keadilan di Indonesia masih diperjualbelikan dan menyebut peradaban bangsa juga dibangun dari pemerintah.

Penulis :
Fithrotul Uyun
Editor :
Fithrotul Uyun