
Pantau - Satgas Ops Damai Cartenz (ODC) 2024 bersama personel gabungan melakukan pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Cartensz dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79.
"Perjalanan ini adalah bukti dari semangat juang dan dedikasi kita sebagai bangsa," kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Kombes Pol Bayu Suseno seperti dalam keterangannya tertulisnya, Sabtu (17/8/2024).
Pendakian tersebut dipimpin oleh Iptu Abdul Hamid dengan melakukan perjalan selama empat hari. Perjalanan dimulai dari Markas Komando (Mako) Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Papua.
Pada hari pertama kata Bayu, dihabiskan dengan latihan dasar penggunaan alat pendakian gunung es. Seluruh personel mempelajari teknik mendaki dengan alat-alat khusus seperti crampon, tali pendakian, dan kapak es.
"Pelatihan intensif ini bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan mental anggota tim menghadapi kondisi ekstrem di pegunungan," jelasnya.
"Setelah menyelesaikan latihan dasar, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Gresberg, wilayah milik PT Freeport Indonesia, untuk melakukan aklimatisasi," tambahnya.
Usai menyelesaikan latihan dasar Bayu mengatakan, rombongan melanjutkan perjalanan ke Gresberg yang diketahui wilayah milik PT Freeport Indonesia untuk melakukan aklimatisasi.
"Di ketinggian 4.285 meter, tim menghadapi tantangan perubahan suhu dan penurunan kadar oksigen yang signifikan. Di tempat ini, mereka beradaptasi dengan dinginnya suhu dan tekanan udara yang rendah, yang menjadi salah satu ujian berat selama pendakian," tuturnya.
Pada hari ke tiga, rombongan dilepas oleh Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pol John S Sitanggang, Han dan Danmen 1 Pasukan Brimob 3 pelopor Kombes Pol Danu Windarto di area milik PT Freeport Indonesia Bale Dam.
"Pada pukul 11.00 WIT, mereka mulai menapaki jalur pendakian yang terjal dan panjang menuju basecamp. Jalur ini melintasi 3 danau hingga akhirnya tiba di basecamp pada pukul 15.00 WIT," ungkapnya.
Bayu menjelaskan, rombongan disepanjang perjalanan dihadapkan pada cuaca yang tidak bersahabat, dengan suhu mencapai 2 derajat Celsius dan hujan es yang menambah tantangan.
"Sesampainya di basecamp, tim segera mendirikan tenda dan kembali beristirahat untuk memulihkan tenaga. Meskipun beberapa anggota mengalami gejala pusing dan sesak napas akibat minimnya oksigen, mereka telah dipersiapkan dengan perlengkapan obat dan oksigen tambahan untuk mengatasi kondisi tersebut," ujarnya.
"Pada hari yang dinanti, pukul 08.00 WIT, tim kembali memulai perjalanan mereka menuju puncak Jayawijaya. Jalur sepanjang 2 km yang harus dilalui memiliki tantangan tersendiri, dengan curamnya tebing dan bebatuan yang memenuhi jalur," imbuhnya.
Saat tiba, para memasang crampon pada sepatu, mengamankan tali pada body harness, dan memegang erat kapak es serta tongkat pendakian.
"Akhirnya, tepat pukul 12.00 WIT, seluruh rombongan tiba di puncak es. Di puncak tertinggi Indonesia, bendera Merah Putih dikibarkan dengan penuh kebanggaan, diiringi penghormatan kepada tanah air tercinta. Sebuah momen yang membanggakan dan mengharukan, simbol persatuan dan semangat juang bangsa Indonesia," ujarnya.
"Setelah berhasil mengibarkan bendera, rombongan segera turun menuju basecamp dengan hujan es yang kembali menyapa. Pada pukul 14.30 WIT, mereka tiba di basecamp untuk beristirahat dan membongkar tenda," tukasnya.
Perjalanan epik ini kata Bayu bukan hanya sekadar ekspedisi pendakian, tetapi juga merupakan simbol dari semangat dan kekuatan bangsa Indonesia. Dalam setiap langkah dan perjuangan menuju puncak, tersirat pesan kebersamaan, persatuan, dan semangat juang yang tak pernah padam.
Pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Carstensz menjadi bukti nyata bahwa di bawah bendera Indonesia, setiap tantangan dapat ditaklukkan dengan semangat kebersamaan dan perjuangan.
Bayu menyampaikan menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh anggota tim yang telah berpartisipasi dalam pendakian di Gunung Cartensz.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim yang telah berjuang keras demi mengibarkan bendera kita di puncak tertinggi Indonesia. Ini adalah hadiah terindah untuk Hari Kemerdekaan kita yang ke-79," pungkasnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq