Pantau - Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara semakin solid dengan penunjukan dua sosok baru untuk mengisi jabatan penting, yakni Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) dan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres).
Dalam mutasi yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Mayjen TNI Ariyo Windutomo dari Universitas Pertahanan (Unhan) resmi menjabat sebagai Kasetpres, sedangkan Mayjen TNI Kosasih yang sebelumnya bertugas di Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebagai Staf Ahli Menteri bidang Keamanan kini mengemban tugas sebagai Sesmilpres.
Baca juga: Kapolri-Panglima TNI Diminta Tak Mutasi Pejabat Sampai Pilkada Selesai, Lho Kok?
Kasetpres Mayjen TNI Ariyo Windutomo: Pengalaman dari Dunia Akademis dan Militer
Mayjen Ariyo Windutomo adalah sosok yang memiliki pengalaman akademis kuat di Unhan, di mana ia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas (Kasatwas). Dengan latar belakang akademis yang mumpuni, Ariyo diharapkan membawa pendekatan yang lebih strategis dan ilmiah dalam mengelola urusan kepresidenan, mendukung visi Prabowo untuk memperkuat pertahanan melalui kebijakan yang berbasis riset.
Sesmilpres Mayjen TNI Kosasih: Pengalaman Lapangan dari Kemhan
Mayjen TNI Kosasih, sebagai Sekretaris Militer Presiden, menghadirkan perspektif pertahanan langsung dari Kementerian Pertahanan. Sebagai mantan Staf Ahli Menteri Pertahanan bidang Keamanan, Kosasih memahami berbagai isu keamanan nasional dengan baik dan akan berperan strategis dalam menjaga koordinasi antara Istana dan institusi pertahanan.
Perpaduan Strategis untuk Menunjang Kepemimpinan Prabowo
Pemilihan Ariyo dan Kosasih mencerminkan kolaborasi antara dunia akademik dan kebijakan praktis dalam pemerintahan Prabowo. Kehadiran keduanya menambah dimensi baru bagi manajemen Istana Negara, dengan harapan membawa kebijakan yang lebih komprehensif serta sinergi antara militer, akademisi, dan sektor pertahanan di era kepemimpinan Prabowo.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi
