
Pantau - Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menetapkan status tanggap darurat akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Dengan begitu, nantinya penanganan bencana lebih cepat.
"Bupati Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam terhadap erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki ini, sehingga kita bisa merespon lebih cepat," kata Pratikno saat konferensi pers di YouTube BNPB, Selasa (5/11/2024).
Adapun setelah status ini diberlakukan, anggaran kementerian/lembaga bisa dikeluarkan secara cepat karena situasi darurat. "BNPB dan K/L lain bisa mengeluarkan anggaran emergency untuk merespons ini, jadi oleh karena itu seluruh jajaran kita kerahkan semua untuk membantu masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, sebanyak 4 bandara yang menuju lokasi bencana erupsi gunung tersebut masih ditutup sehingga saat ini bantuan menuju lokasi disalurkan melalui jalur darat dan laut.
Baca juga: Update Korban Erupsi Gunung Lewotobi: 9 Tewas dan 1 Kritis
"Ada 4 bandara yang ditutup masih belum bisa beroperasional, oleh karena itu akses ke sana harus melalui jalan laut dan darat," kata Pratikno.
Di sisi lain, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan soal status tanggap darurat bencana tersebut berlaku selama 58 hari hingga 31 Desember 2024.
"58 hari sampai dengan 31 Desember 2024," kata Muhari.
Sebagai informasi, pemerintah memberikan update jumlah korban akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kini, telah dikoreksi aada 9 orang tewas dan 1 dalam keadaan kritis.
Untuk korban luka, sebanyak 64 orang yang terdiri dari 1 kritis, 31 luka ringan, 32 luka ringan. Selain itu, 2.472 orang mengungsi, dan ada 8 desa tersebar di 2 kecamatan Kabupaten Flores Timur, NTT, yang turut terdampak erupsi Gunung Lewotobi.
Baca juga: Badan Geologi Catat 34 Kali Gempa Vulkanik Gunung Ruang pada 16-30 Oktober
- Penulis :
- Firdha Riris