Pantau - Kabar mengejutkan datang dari Jogja, tepatnya terkait rencana penutupan Plengkung Gading Keraton Jogja. Isu ini memunculkan berbagai reaksi dari warga, terlebih karena Plengkung Gading merupakan salah satu simbol bersejarah.
Kabar tersebut pertama kali diunggah oleh akun X @titiknol_jogja, yang juga menyebutkan bahwa penutupan ini akan berdampak pada para pedagang kuliner dan penyedia odong-odong di sekitar Plengkung Gading, khususnya di kawasan Alun-alun Kidul.
"Plengkung Gading closed, deceased monarch only. Farewell Warung Brongkos, bakul cilok, odong-odong, sak tukang parkire. Masyarakate kon kukut, arep dipek dewe," tulisan dalam unggahan yang dilihat Pantau.com, Rabu (22/1/2025).
Menanggapi kabar yang beredar, Pengageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Datu Dana Suyasa, GKR Mangkubumi, membenarkan rencana penutupan Plengkung Gading yang akan diuji coba. Ia menjelaskan bahwa penutupan ini dilakukan lantaran Plengkung Gading merupakan bagian dari kawasan Sumbu Filosofi Jogja.
"Baru uji coba. Nah aku nggak tahu (mulai dan sampai kapan)," paparnya saat ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Selasa (21/1/2025).
"(Alasan penutupan) Itu kan bagian dari, apa namanya, sumbu filosofi," imbuhnya Gusti Mangkubumi.
Gusti Mangkubumi mengakui kemungkinan adanya dampak pada para pedagang, termasuk kemungkinan relokasi, terutama bagi pedagang di kawasan Alun-alun Utara. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih rinci mengenai hal tersebut.
"Kita kan nggak ngusir to, ditata. Ya belum tahu (di mana relokasinya) baru diuji coba. Nanti kita atur, kan masih didata juga. Alun-alun Utara juga iya ditata," pungkas Gusti Mangkubumi.
Baca juga: Jokowi Ketemu Sultan HB X di Keraton Jogja: Tak Bahas Politik
- Penulis :
- Laury Kaniasti
- Editor :
- Laury Kaniasti
