
Pantau - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan akan menutup seluruh tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Indonesia yang sudah melebihi kapasitas (overload) akan dimulai akhir bulan ini.
"Kita akan tutup TPA dengan 2 tipe. TPA yang overloaded dan krusial, kita tutup habis sepertinya akhir bulan (akan mulai penutupan). Kemudian TPA yang overloded tapi masih ada ruangan, kita lakukan secara bertahap. Ada 2, tapi harus selesai 1 tahun," kata Faisol, Senin (17/2/2025).
Saat ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada pengelola dan pemilik TPA yang akan ditutup, guna memberikan informasi dan pemahaman yang jelas agar pemilik TPA dapat mempersiapkan segala keperluan yang diperlukan untuk proses penutupan.
"Kemarin saya sudah diskusi dengan Pak Mendagri. Pak Mendagri minta untuk diskusi sosialisasi ulang. Ya, saya minta mungkin sampai 1 bulan. Sampai menyelesaikan roadmap." ujar Hanif.
"Jadi, selama 1 bulan kami akan ada sosialisasi terus dan menyiapkan kesiapan mental mereka untuk menerima paksaan daerah," imbuhnya.
Sebelumnya Faisol mengatakan akan menutup sebanyak 306 TPA se-Indonesia. Ratusan TPA yang bakal disetop beroperasi itu adalah tempat pembuangan sampah yang masih menggunakan metode lahan terbuka atau open dumping.
"Sebanyak 306 TPA se-Indonesia yang open dumping akan kami akhiri. Tidak boleh lagi membuang sampah di TPA," kata Hanif, Sabtu (4/1/2025).
Salah satu dari ratusan tempat pembuangan sampah yang bakal ditutup adalah TPA Suwung di Denpasar, Bali. TPA Suwung sebenarnya sudah sering diwacanakan akan ditutup. Namun, proses penutupannya selalu tertunda bekali-kali.
Hanif sedang menyusun strategi untuk memanfaatkan sampah setelah penutupan TPA Suwung, salah satunya dengan mengolah sampah menjadi sumber listrik. Dia berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau Pengolahan Sampah untuk Energi Listrik (PSEL). Saat ini, kedua strategi tersebut sedang dikembangkan.
"Itu salah satu yang direncanakan, akan kami bangun," ucapnya.
- Penulis :
- Laury Kaniasti