Pantau - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menilai bahwa perbedaan pendapat mengenai naturalisasi pesepak bola dari luar negeri untuk memperkuat tim nasional Indonesia adalah hal yang wajar.
"Saya rasa pada era demokrasi, perbedaan pendapat itu dapat dimaklumi," ujar Erick di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Baca Juga: Mengenal Istilah-Istilah Pemain Keturunan dan Naturalisasi di Timnas Indonesia
Erick menjelaskan bahwa kebijakan naturalisasi ini diambil karena PSSI dan pemerintah Indonesia memiliki target untuk meningkatkan prestasi sepak bola nasional. Proses naturalisasi ini juga tidak melanggar aturan baik dari negara maupun Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Pemain yang dinaturalisasi harus memenuhi syarat utama, yaitu memiliki keturunan Indonesia. Kebijakan ini mulai diterapkan sejak pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, memimpin timnas Indonesia pada tahun 2019
Erick menambahkan bahwa naturalisasi adalah praktik umum di negara lain. Misalnya, Italia menaturalisasi pemain Argentina Mateo Retegui untuk memperkuat timnas mereka.
Sebelumnya, Italia juga diperkuat oleh pemain naturalisasi seperti Mauro Camoranesi dan Thiago Motta.
Sedangkan Timnas Spanyol juga pernah memiliki pemain naturalisasi dari Brasil, seperti Diego Costa dan Marcos Senna.
Semenjak Shin Tae-yong mengambil alih pelatihan timnas Indonesia, sudah ada 14 pemain yang dinaturalisasi untuk memperkuat timnas Indonesia, yaitu Jordi Amat, Marc Klok, Shayne Pattynama, dan lainnya.
Baca Juga: Erick Thohir Bakal Sewa Pesawat pada Pertandingan Timnas di Bahrain dan Cina Demi Jaga Tenaga
Saat ini, proses naturalisasi untuk Eliano Reijnders dan Mees Hilgers sedang berlangsung, menunggu Keputusan Presiden (Keppres) dari Presiden Joko Widodo
Dengan langkah ini, PSSI berharap talenta terbaik bangsa Indonesia yang ada di luar negeri dapat memperkuat tim nasional dan membawa prestasi yang lebih baik di kancah internasional.
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki
- Editor :
- Kaorie Zeto Hapki
