
Pantau - Ultimate Fighting Championship (UFC), promotor olahraga tarung bebas terbesar di dunia, telah memutus kontrak petarung asal Peru, Luis Pajuelo, setelah terbukti menggunakan zat terlarang atau doping.
"Pajuelo mengkonsumsi zat yang merupakan steroid anabolik yang dilarang untuk setiap petarung UFC," demikian laporan dari MMA Fighting yang dipantau di Jakarta pada Jumat (4/10/2024).
Baca Juga: Jim Miller Siap Kembali Beraksi di UFC 309 Melawan Damon Jackson
Pada Kamis, 3 Oktober 2024, Combat Sports Anti-Doping (CSAD) mengumumkan bahwa Pajuelo telah menerima skorsing selama 24 bulan karena melanggar kebijakan anti-doping.
Pemeriksaan di luar kompetisi yang dilakukan pada 5 Agustus dan 21 Agustus menunjukkan hasil positif untuk 19-norandrosterone dan Isotop Ratio Mass Spectrometry (IRMS).
Hasil tersebut menunjukkan adanya asal eksogen testosteron dan metabolitnya, yang merupakan steroid anabolik terlarang bagi petarung UFC.
Pajuelo juga mengakui bahwa ia mengonsumsi deca-durabolin, yang berkontribusi pada hasil tes positifnya dan menyebabkan ia dikeluarkan oleh pihak promosi. Penangguhan Pajuelo dimulai pada akhir Agustus, dan ia berhak kembali bertanding pada 24 Agustus 2026.
Petarung berusia 29 tahun ini baru melakoni satu pertarungan di UFC, setelah memenangkan kontrak melalui Contender Series dengan mengalahkan Fernando Padilla di UFC Vegas 89 pada bulan Maret, melalui submission di putaran pertama.
Baca Juga: Israel Adesanya Ingin Bertarung Lagi di UFC Sebelum Akhir 2024
Pajuelo memiliki rekor 8-2 sebagai petarung profesional dan mendapatkan kontraknya dari CEO UFC, Dana White, pada Agustus 2023, setelah meraih kemenangan pertama melalui technical knockout (TKO) di ronde pertama melawan Robbie Ring.
Dengan keputusan ini, UFC menunjukkan komitmennya untuk menjaga integritas dan fair play dalam olahraga tarung bebas.
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki