
Pantau - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat meluncurkan program layanan Buy The Service (BTS) sebagai upaya meningkatkan pelayanan transportasi publik dan mengurangi kemacetan di wilayah perkotaan.
Program BTS diluncurkan di Terminal Alang-Alang Lebar kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan pada Rabu (16/10).
Program ini merupakan hasil dari pertimbangan Kementerian Perhubungan terhadap kondisi lebar jalan dan kebutuhan manuver kendaraan bahwa diperlukannya penyesuaian ukuran armada yang digunakan pada koridor 1 Terminal Alang-alang Lebar - Halte Integrasi Bawah Ampera menjadi jenis Micro Bus.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Tatam Rustandi dalam sambutannya mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Darat mengatakan bahwa dengan beroperasinya Transmusi versi micro bus menjawab masalah kepadatan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas dan polusi di Kota Palembang.
Langkah ini sejalan dengan Pasal 158 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan bahwa pemerintah menjamin adanya layanan angkutan masal.
Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah melaksanakan push dan pull strategy untuk mencapai tujuan shifting masyarakat dari menggunakan angkutan pribadi ke angkutan umum serta meningkatkan ridership angkutan umum yang signifikan.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Angkutan Orang Antar Kota, Irly Saritini melaporkan layanan BTS di Kota Palembang saat ini melayani 5 koridor yaitu:
1) Terminal Alang-Alang Lebar - Halte Integrasi Bawah Ampera;
2) Terminal Sako - Palembang Icon;
3) Palembang Icon - Terminal Plaju;
4) Alang-Alang Lebar - Talang Jambe;
5) Tanjung Barangan - Stasiun LRT Bumi Sriwijaya
"Jumlah armada yang digunakan sebanyak 49 unit dengan 5 cadangan dan waktu operasional selama 16 jam mulai dari jam 5 pagi hingga jam 9 malam. Rencananya koridor 1 akan dilayani oleh 13 unit armada micro bus dan akan mulai beroperasi secara penuh mulai 1 November 2024," ujarnya.
Ditjen Hubdat berharap perubahan jenis armada ini dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap mobilisasi armada dan layanan BTS di Kota Palembang.
Program ini juga merupakan salah satu stimulan program untuk merangsang pemerintah kota terhadap penyelenggaraan angkutan umum yang modern, aman, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
"Kami berupaya untuk mengubah stigma yang ada di masyarakat seperti gambaran angkutan perkotaan saat ini menjadi paradigma baru yaitu vell-services and effective dimana ada atau tidak ada penumpang, layanan angkutan perkotaan tetap jalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan," tandasnya.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat