Pantau - Honda baru saja mengumumkan penarikan kembali (recall) untuk model CR-V Hybrid di Amerika Serikat. SUV berteknologi hybrid ini menghadapi masalah pada bagian baterai yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) telah mengeluarkan pemberitahuan resmi terkait masalah ini.
Dilansir dari Carscoops, Senin (21/10/2024), masalah ini disebabkan oleh variasi dalam proses produksi. Beberapa terminal negatif dalam paket baterai didapati memiliki ketebalan pelapis tembaga yang tidak memadai.
Cacat ini berpotensi menyebabkan pelapis retak, yang dapat mengekspos aluminium di bawahnya. Ketika aluminium berinteraksi dengan elektrolit baterai, bisa terbentuk paduan yang mengancam integritas sel baterai.
Dalam kasus yang lebih serius, ini dapat merusak terminal di dalam baterai.
Baca juga: Honda Recall 2 Juta Mobil di Amerika Utara: Masalah pada Sistem Kemudi
Honda mengingatkan bahwa jika kerusakan ini terjadi saat baterai diaktifkan, terdapat risiko percikan api yang dapat menyebabkan kebakaran, tabrakan, atau cedera.
Baterai lithium-ion yang terlibat dipasok oleh Panasonic. Sebanyak 98 unit Honda CR-V Hybrid yang diproduksi mulai 6 Oktober 2022 dan 24 Januari 2023 sedang ditarik kembali.
Panasonic menginformasikan Honda mengenai masalah ini pada pertengahan Januari 2023, setelah menemukan kebocoran pada sel baterai selama inspeksi.
Pada bulan Juni, Honda melakukan evaluasi awal tetapi tidak menemukan indikasi potensi bahaya seperti kebakaran dari percikan sakelar, keracunan gas, atau sengatan listrik.
Baca juga: Rentan Terbakar, BYD Recall Puluhan Ribu Unit EV di China
Awal tahun ini, Panasonic kembali memberi tahu Honda bahwa terminal dapat pecah, dan kebocoran dapat mengakibatkan busbar terputus.
Setelah penyelidikan mendalam, Honda akhirnya memutuskan untuk melakukan penarikan kembali.
- Penulis :
- Sofian Faiq
