Pantau - Banyak calon pembeli mobil di Indonesia yang sudah memikirkan harga jual kembali meski mobilnya belum terbeli. Hal ini menjadi penting karena penurunan harga jual yang signifikan bisa membuat pemilik merasa dirugikan.
Dikutip dari Toyota Astra Motor, Kamis (13/3/2025), ada beberapa faktor yang memengaruhi harga jual kembali, seperti efisiensi bahan bakar, daya tahan baterai, teknologi ramah lingkungan, dan tingginya permintaan.
Harga jual kembali menjadi pertimbangan penting sebelum membeli mobil hybrid. Berikut empat tips agar harga jual kembali mobil hybrid tetap stabil dan tidak turun drastis.
Untuk mobil hybrid yang kini semakin populer, harga jual kembalinya juga perlu diperhatikan, terutama terkait daya tahan baterainya.
Baca juga: Ini Cara Aman Lewati Genangan Air dengan Mobil Hybrid, Simak Tipsnya di Sini!
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga harga jual kembali mobil hybrid. Pertama, lakukan perawatan rutin dengan servis berkala di bengkel resmi untuk menjaga kondisi mobil tetap prima.
Kedua, pastikan menggunakan suku cadang asli. Hindari komponen aftermarket yang dapat menurunkan performa kendaraan.
Ketiga, simpan catatan servis berkala dengan rapi. Dokumen yang lengkap akan meningkatkan kepercayaan calon pembeli saat mobil akan dijual kembali.
Keempat, hindari modifikasi berlebihan pada mobil. Perubahan ekstrem pada mobil atau mesin dapat mengurangi minat pembeli, meski modifikasi dengan suku cadang resmi dapat menjadi pilihan.
Baca juga: 3 Mobil Hybrid yang Dapat Potongan Pajak, Ini Jenisnya
Mobil hybrid kini semakin diminati karena durabilitas yang lebih baik dibandingkan model sebelumnya.
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengungkapkan bahwa dengan popularitas yang terus meningkat, harga jual kembali mobil hybrid seperti Zenix semakin stabil.
"Seperti Zenix, dalam dua tahun, harga jualnya relatif stabil karena daya tahan baterainya tidak bermasalah," ujar Anton.
- Penulis :
- Sofian Faiq
