Pantau - Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa membantah tudingan adanya mahar politik untuk kursi calon legislatif (Caleg) di Dapil Jabar.
Menurutnya, NasDem tidak pernah melakukan tindakan jual beli nomor urut dalam pencalegan, seperti isu yang beredar.
"Tidak hanya pada Pileg tetapi juga eksekutif, ketika Pak Surya mendukung Pak Jokowi itu tanpa syarat apapun, periode kedua juga tanpa syarat apapun. Begitu juga dengan gubernur, bupati, dan wali kota," ucapnya, Selasa (13/6/2023).
Saan menegaskan, Partai NasDem memberikan dukungan pada caleg dan pemilihan kepala daerah tanpa syarat. Sehingga, tudingan itu tidak benar adanya.
"Selama punya kemampuan, punya kapasitas, dan bisa membawa daerahnya maju, maka kami berikan dukungan itu tanpa membebani apapun," terangnya.
Saan bahkan menantang untuk mengonfirmasi langsung kepada beberapa orang yang pernah didukung di tingkat gubernur, bupati, dan wali kota di Jabar.
"Konfirmasi ke Ridwan kamil, ke Dadang Supriatna, ke Pak Herman Cianjur, bisa dicek. Bahkan Kuningan yang kader partai orang lain pun kami perlakukan sama," bebernya.
Sebelumnya muncul sebuah video dari Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Indramayu, Husen Ibrahim yang beredar di media sosial.
Dalam video terebut, Husen Ibrahim mengaku sangat kecewa lantaran tak dipilih menjadi nomor urut 1 di Dapil Jawa Barat 8. Ia menyebut, bisa dipindahkan menjadi nomor urut 1 asal menyetor uang Rp3,5 miliar.
Menurutnya, NasDem tidak pernah melakukan tindakan jual beli nomor urut dalam pencalegan, seperti isu yang beredar.
"Tidak hanya pada Pileg tetapi juga eksekutif, ketika Pak Surya mendukung Pak Jokowi itu tanpa syarat apapun, periode kedua juga tanpa syarat apapun. Begitu juga dengan gubernur, bupati, dan wali kota," ucapnya, Selasa (13/6/2023).
Saan menegaskan, Partai NasDem memberikan dukungan pada caleg dan pemilihan kepala daerah tanpa syarat. Sehingga, tudingan itu tidak benar adanya.
"Selama punya kemampuan, punya kapasitas, dan bisa membawa daerahnya maju, maka kami berikan dukungan itu tanpa membebani apapun," terangnya.
Saan bahkan menantang untuk mengonfirmasi langsung kepada beberapa orang yang pernah didukung di tingkat gubernur, bupati, dan wali kota di Jabar.
"Konfirmasi ke Ridwan kamil, ke Dadang Supriatna, ke Pak Herman Cianjur, bisa dicek. Bahkan Kuningan yang kader partai orang lain pun kami perlakukan sama," bebernya.
Sebelumnya muncul sebuah video dari Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Indramayu, Husen Ibrahim yang beredar di media sosial.
Dalam video terebut, Husen Ibrahim mengaku sangat kecewa lantaran tak dipilih menjadi nomor urut 1 di Dapil Jawa Barat 8. Ia menyebut, bisa dipindahkan menjadi nomor urut 1 asal menyetor uang Rp3,5 miliar.
- Penulis :
- Aditya Andreas
