
Pantau.com - Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) Levita Ginting Supit mengakui bisnis waralaba lesu karena terdampak pandemi COVID-19, terutama karena adanya pembatasan hingga ditutupnya pusat belanja dan perkantoran.
"COVID-19 membuat waralaba lesu dengan ditutupnya mal dan perkantoran. Begitu juga waralaba asing yang mau masuk ke Indonesia jadi banyak yang tertunda," katanya dalam diskusi daring.
Menurut Levita, sama dengan bisnis lainnya, bisnis waralaba kemungkinan masih butuh waktu untuk bisa kembali pulih. Ia memperkirakan pemulihan baru akan bisa terjadi tahun depan karena saat ini sudah memasuki semester kedua 2020. "Mungkin estimasi tahun depan (pulih), karena daya beli masyarakat juga berkurang, tentu butuh waktu untuk mengembalikan keadaan seperti dulu," imbuhnya.
Baca juga: Waduh, Pemegang Waralaba Pizza Hut Terancam Bangkrut
Kendati bisnis waralaba melesu, menurut Levita, minat pelaku usaha untuk menjadikan bisnis mereka jadi tuan rumah di negeri sendiri tetap tinggi. Oleh karena itu, momentum ini disebutnya harus jadi kesempatan untuk menggelorakan bisnis lokal.
Ketua Komite Tetap Waralaba, Lisensi dan Kemitraan Kadin itu menambahkan, hikmah seperti itu juga terjadi beberapa tahun silam, di mana bisnis waralaba lokal mulai naik daun setelah krisis moneter.
"Waralaba Indonesia pun mulai berkembang setelah krismon. Saat itu waralaba lokal mulai naik daun, yang asing memang berkurang. Nah ini mungkin akan terulang lagi. Maka ini saatnya waralaba lokal mengembangkan bisnis di negeri sendiri, bahkan bisa ekspansi waralaba ke luar negeri," katanya.
Baca juga: 5 Restoran Cepat Saji Terbaik di Dunia
Levita juga mendorong pelaku usaha untuk terus mengembangkan kreativitas sebagaimana yang banyak dilakukan masyarakat di tengah pandemi dengan mulai membuka usaha.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta