
Pantau.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 mengalami surplus USD2,33 miliar dengan nilai ekspor USD13,16 miliar dan impor USD10,74 miliar.
“Surplus ini masih jauh lebih besar dibandingkan posisi neraca perdagangan Agustus 2019 yang waktu itu surplus USD92,6 juta. Sehingga kita berharap ke depan ekonomi membaik, surplus kita meningkat dan ekonomi bisa pulih kembali,” kata Kepala BPS Suhariyanto pada konferensi pers yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Baca juga: Neraca Perdagangan Surplus, Rupiah Menguat Rp14.115 per USD
Suhariyanto memaparkan, pada Agustus 2020 neraca perdagangan RI mengalami surplus dengan beberapa negara, yakni dengan Amerika Serikat mengalami surplus USD1,0 miliar pada produk pakaian dan aksesoris, baik rajutan maupun bukan rajutan, serta mesin dan perlengkapan listrik.
Kemudian, perdagangan dengan Filipina juga surplus USD451 juta dengan produk kendaraan dan bagiannya, serta produk makanan olahan.
Selanjutnya, Indonesia juga mengalami surplus neraca perdagangan dengan India sebesar USD425 juta, dengan produk bahan bakar mineral, lemak hewan nabati, dan bahan kimia organik.
Baca juga: BPS: Neraca Perdagangan RI Mei 2020 Surplus 2,1 Miliar USD
Namun, perdagangan RI dengan beberapa negara masih defisit, di antaranya dengan China defisit USD893,6 juta, Brasil defisit USD158,4 juta, kemudian Hong Kong defisit USD116,7 juta.
Dengan demikian, neraca perdagangan RI secara kumulatif pada Januari-Agustus 2020 mengalami surplus USD11,05 miliar, jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang angkanya defisit USD2,04 miliar.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta