
Pantau.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir 'menyentil' soal mafia alat kesehatan (alkes) yang berpeluang memanfaatkan kondisi sulit di tengah pandemi COVID-19.
Karena itu, Kementerian BUMN akan menjadi pihak yang terdepan melawan praktik nakal itu dengan menyinergikan BUMN agar bisa memproduksi alkes dan bahan bakunya.
"Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor sehingga, tadi alat kesehatan mesti impor, bahan baku mesti impor," tutur Erick saat live streaming di akun Instagram miliknya.
Baca juga: Erick Thohir: COVID-19 Ajarkan Kita Agar Tidak Tergantung pada Negara Asing
Menteri Erick menambahkan, saat ini Indonesia membutuhkan alat kesehatan yang ternyata 90 persen impor dari luar negeri, termasuk bahan baku obat. Karena itu, peluang mafia memanfaatkan momen ini amatlah besar.
"Jangan semuanya ujung-ujungnya duit terus lalu kita kejebak short term policy, didominasi mafia (impor alkes). Kita harus lawan itu. Pak (Presiden) Jokowi punya keberpihakan akan itu,” lanjutnya.
Ia juga mengakui, tidak mudah membangun industri nasional, tapi dirinya meyakini itu bisa dilakukan. Dalam pandangannya, bila saat ini bisa ditekan impor 10 persen, tahun depan akan 30 persen dan berikutnya lagi 50 persen.
Baca juga: Menteri Erick Usung Tagline Baru 'BUMN untuk Indonesia'
"Kita juga tidak antiimpor. Memang beberapa tidak ada yang bisa dilakukan, tetapi untuk yang bisa kita lakukan, harus bisa," ujarnya.
Erick juga meminta pihak-pihak bersikap sekarang bukan eranya saling menyalahkan, melainkan era bergotong royong. Saat ini ia berniat mempertemukan tim penemu ventilator lokal dengan kalangan industri pertahanan yang siap memproduksi ventilator.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta