Pantau.com - Seorang ilmuwan Inggris terkemuka menciptakan terobosan yang signifikan dalam persaingan menemukan vaksin virus korona, dengan mengurangi waktu pengembangan normal dari dua hingga tiga tahun menjadi hanya dalam 14 hari. Kabar tersebut dilaporkan dalam laporan yang disiarkan stasiun TV Sky.
Profesor Robin Shattock, kepala Infeksi Mukosa dan Kekebalan di Imperial College London, mengatakan, kini dirinya dalam tahap awal menguji vaksin pada binatang secepatnya pada pekan depan.
Baca juga: 10 dari 3.700 Penumpang Kapal Pesiar di Jepang Terinfeksi Virus Korona
Menurut laporan Sky, vaksin juga akan dilakukan studi pada manusia ketika musim panas, dengan catatan hal itu dilakukan dengan mengantongi dana yang mencukupi.
"Prosedur konvensional biasanya memakan waktu sedikitnya dua hingga tiga tahun sebelum anda bahkan sampai ke klinik," katanya kepada Sky.
"Dan kami keluar dari urutan itu untuk menghasilkan satu kandidat di laboratorium dalam 14 hari," sambungnya.
Vaksin tersebut akan terlalu terlambat untuk wabah yang cepat menyebar saat ini, namun akan menjadi penting jika ada vaksin untuk melawan virus tersebut.
Baca juga: WHO Desak Menkes Seluruh Negara Gencar Berbagi Data Virus Korona
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah
