Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Viral! Bayi dengan Ibu Positif COVID-19 Lahir dengan Antibodi Sempurna

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Viral! Bayi dengan Ibu Positif COVID-19 Lahir dengan Antibodi Sempurna

Pantau.com - Seorang ibu Singapura yang terinfeksi COVID-19 ketika hamil dikabarkan telah melahirkan bayi laki-laki sehat. Diketahui bayi tersebut memiliki antibodi terhadap virus tersebut.

1. Dokter menduga sang ibu menularkan antibodi COVID-19 kepada anaknya saat dalam janin
2. Organisasi Kesehatan Dunia belum mengonfirmasi apakah ibu hamil dapat menularkan COVID-19 ke janinnya selama kehamilan
3. Singapura memiliki tingkat kematian akibat virus korona terendah di dunia dan dianggap berhasil tangani COVID-19

Celine Ng-Chan mengatakan kepada surat kabar Straits Times jika putranya Aldrin lahir bulan November tanpa COVID-19, tetapi dengan antibodi virus korona. "Dokter meenduga saya telah mentransfer antibodi COVID-19 kepadanya selama kehamilan saya," kata Ng-Chan kepada surat kabar itu, yang dilansir dari ABC News, Selasa (1/12/2020).

Dalam laporannya, Straits Times mengutip dokter yang mengatakan perempuan berusia 31 tahun itu tertular virus korona, bersama dengan keluarganya setelah kembali dari liburan di Eropa.

Dia mengalami gejala ringan COVID-19 dan keluar dari rumah sakit setelah dirawat dua setengah minggu. "Kehamilan dan proses melahirkan saya berjalan mulus meski didiagnosis COVID-19 pada trimester pertama, yang merupakan tahap paling tidak stabil dalam kehamilan. Saya sangat diberkati memiliki Aldrin dan dia lahir dengan sangat sehat," katanya.

Baca juga: Pejabat Keturunan Pahlawan Nasional Diperiksa Lembaga Antirasuah

Associate Professor Tan Hak Koon dari KK Women's and Children's Hospital mengatakan kepada Straits Times jika "masih belum diketahui apakah kehadiran antibodi ini pada bayi yang baru lahir memberikan tingkat perlindungan terhadap infeksi COVID-19, apalagi durasi perlindungannya."

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, belum diketahui apakah seorang perempuan hamil dengan COVID-19 dapat menularkan virus ke janin atau bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Hingga saat ini, virus aktif belum ditemukan pada sampel cairan di sekitar bayi dalam kandungan, begitu juga pada air susu ibunya. Dokter di China melaporkan deteksi dan penurunan antibodi COVID-19 dari waktu ke waktu pada bayi yang lahir dari perempuan yang tertular virus korona, menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Oktober di jurnal Emerging Infectious Diseases.

Bagaimana Singapura merespon COVID-19


Sebagian besar kehidupan telah kembali normal di Singapura, tetapi mengenakan masker masih bersifat wajib. (Foto: Reuters/Edgar Su via ABC News)

Singapura mencatat delapan kasus baru virus korona pada hari Minggu, tujuh di antaranya dari warga yang datang dari luar negeri dan satu berasal dari penularan komunitas. Negara berpenduduk sekitar 6 juta itu telah mencatat total 58.213 kasus di seluruh pandemi, dibandingkan dengan 27.893 di Australia.

Tetapi Singapura hanya mencatat sedikit kematian dan memiliki tingkat kematian terendah di dunia dengan hanya 29 kematian karena COVID dibandingkan dengan 907 di Australia.

Baca juga: Wuhan Temukan Kandungan COVID-19 di Daging Sapi dari Brasil-Vietnam

Singapura adalah salah satu negara pertama yang melaporkan kasus virus korona di luar China dan pernah memiliki tingkat COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara, tetapi sekarang telah memberantas virus.

Asrama sempit untuk pekerja muda berupah rendah, terutama dari Bangladesh, India dan China telah menjadi pusat penularan kasus di Singapura. Pemerintah memberlakukan 'lockdown' selama dua bulan untuk mengekang penyebaran penyakit pada bulan April.

Meskipun kehidupan telah kembali ke keadaan normal sejak saat itu, mengenakan masker adalah wajib, ada aturan 'social distancing' yang ketat, dan sebagian besar perbatasan pulau tetap tertutup.

Penulis :
Widji Ananta