
Pantau.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus-kasus COVID-19 baru mengalami peningkatan harian terbesarnya ketika pandemi korona memburuk secara global dan belum mencapai puncaknya di Amerika tengah.
WHO mendesak negara-negara untuk melanjutkan upaya-upaya penanggulangan virus. "Lebih dari enam bulan, ini bukan saatnya bagi negara mana pun untuk menghentikan upaya penanggulangan virus korona," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Senin (8/6).
Lebih dari 136.000 kasus baru dilaporkan di seluruh dunia pada Minggu, paling banyak dalam satu hari sejauh ini, katanya. Hampir 75 persen dari kasus COVID-19 dilaporkan dari 10 negara, sebagian besar di Amerika dan Asia Selatan.
Baca juga: Nihil Penyebaran COVID-19, PM Jacinda Ardern: Terima Kasih Selandia Baru!
Ahli kegawatdaruratan terkemuka dari WHO Dr. Mike Ryan, mengatakan "Kita perlu fokus sekarang pada apa yang kita lakukan hari ini untuk mencegah puncak gelombang kedua. "
Ryan juga mengatakan infeksi di negara-negara Amerika tengah termasuk Guatemala masih meningkat, dan mereka adalah epidemi "kompleks".
"Saya pikir ini adalah saat yang sangat memprihatinkan," katanya, menyerukan kepemimpinan pemerintah yang kuat dan dukungan internasional untuk kawasan itu.
Brasil sekarang menjadi salah satu wilayah tertinggi dengan kasus COVID-19, dengan jumlah kasus terkonfirmasi kedua terbanyak, setelah Amerika Serikat, dan jumlah kematian yang pekan lalu melampaui Italia.
Setelah mengeluarkan angka kumulatif untuk kematian akibat virus korona di Brasil dari situs web nasional, Departemen Kesehatan menebarkan kebingungan dan kontroversi lebih lanjut dengan merilis dua model angka yang saling bertentangan untuk penghitungan terbaru kasus infeksi dan kematian.
Baca juga: Angka COVID-19 Melandai di Italia, Puas Fransiskus Justru Serukan Hal Ini
Ryan mengatakan data Brasil sangat rinci sejauh ini tetapi menekankan pentingnya bagi untuk memahami di mana virus itu dan bagaimana mengelola risiko. WHO berharap komunikasi akan tetap konsisten dan transparan.
Maria van Kerkhove, seorang ahli epidemiologi WHO, mengatakan bahwa "pendekatan komprehensif" sangat penting di Amerika Selatan. Lebih dari 7 juta orang telah dilaporkan terinfeksi virus korona secara global dan lebih dari 400.000 telah meninggal. "Ini masih jauh akan berakhirnya pandemi," kata van Kerkhove.
Setidaknya setengah dari kasus virus korona yang baru ditemukan di Singapura tidak menunjukkan gejala, kata ketua gugus tugas kepada Reuters. Van Kerkhove mengatakan bahwa banyak negara yang melakukan pelacakan kontak telah mengidentifikasi kasus tanpa gejala tetapi tidak menemukan bahwa mereka menyebabkan penyebaran virus lebih lanjut.
- Penulis :
- Noor Pratiwi