
Pantau.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan protokol kesehatan jelas masih sangat diperlukan, namun Pemda pun dituntut kreatif dalam merumuskan kebijakan.
Sehingga upaya memutus rantai penularan COVID-19 dan kerja pemulihan ekonomi bisa dilakukan diwaktu yang sama. Sedangkan untuk mendorong pemulihan ekonomi, Pemda harus mulai membangun suasana kondusif, agar semua elemen pelaku bisnis bisa memulai kegiatan produktif.
"Data terbuka tentang peningkatan kasus COVID-19 bisa disimak siapa saja, dan setiap orang pun bisa menafsirkan data-data itu. Tentu saja sebagian besar masyarakat prihatin dengan peningkatan jumlah kasus COVID-19 itu. Pemerintah, termasuk Pemda, pun wajar menyuarakan keprihatinan. Namun, pemerintah tidak patut menunjukan rasa takut atau khawatir secara berlebihan. Sebab, pemerintah atau Pemda yang takut berlebihan akan menularkan rasa takut itu kepada masyarakat yang dipimpinnya," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu, seperti dikutip dari laman mpr.go.id, Kamis (17/9/2020).
Baca juga: Bamsoet Dorong Pemerintah Siapkan Skema Vaksinasi Massal COVID-19
Sebaliknya, pemerintah justru harus dan wajib membangun optimisme masyarakat di tengah Pandemi COVID-19. Sebagaimana telah dipahami bersama, pandemi ini telah merusak pondasi perekonomian.
"Maka, tanpa harus mengurangi upaya memutus rantai penularan COVID-19, pemerintah pun dituntut tampil sebagai pemimpin sekaligus motor penggerak yang mengupayakan dan menginisiasi perbaikan pondasi perekonomian. Demi kepentingan semua elemen masyarakat, harus ada keberanian dan kemauan untuk menangani dua pekerjaan itu di waktu yang bersamaan," kata dia.
Politisi Partai Golkar itu melanjutkan, pemerintah tidak hanya wajib merawat ratusan ribu pasien yang terinfeksi COVID-19, tetapi juga wajib merespons dengan bijak ragam kebutuhan bagi lebih dari 200 juta rakyat Indonesia yang sudah ikut menanggung risiko dari pandemi ini.
"Semua Pemda harus juga menunjukan kepedulian pada sektor lain yang nyaris mati suri, dan juga dinamika kehidupan masyarakat pada umumnya. Tidak sedikit yang kecewa, karena setelah berbulan-bulan PSBB, jumlah kasus COVID-19 justru terus bertambah," pungkas Bamsoet.
Baca juga: Bamsoet pada Anies: PSBB Ketat Jakarta Harus Dibarengi dengan Sanksi Tegas
- Penulis :
- Widji Ananta