
Pantau.com - Destinasi wisata adat masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak ditutup sementara akibat penyebaran virus korona COVID-19 yang ditetapkan Gubernur Banten Wahidin Halim menjadi kasus Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Kita tutup kawasan Badui dari wisatawan hingga dua pekan ke depan baik kunjungan ke Badui Luar maupun Badui Dalam. Namun, Badui Dalam terlebih dahulu sudah ditutup hingga tiga bulan sehubungan memasuki upacara Kawalu," kata tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija, Rabu (18/3/2020).Baca juga: Kasus Kematian Akibat Virus Korona di AS Capai 100 Jiwa
Penutupan wisata tersebut untuk mencegah penyebaran virus korona agar tidak masuk ke permukiman masyarakat Badui. Untuk itu, tetua lembaga adat Badui menyelenggarakan musyawarah untuk menyepakati penutupan sementara dari kunjungan wisatawan.
Selain itu juga warga Badui pun tidak boleh pergi ke luar daerah,terkecuali mereka ada keperluan penting yang diperbolehkan. Sebaliknya, kata dia, warga Badui yang berada di luar daerah, seperti di Jakarta maupun kota lainnya untuk segera pulang ke kampung.
Mereka sebelum kembali ke kampung halaman terlebih dahulu dilakukan pengecekan kesehatan di Rumah Sakit maupun Puskesmas setempat.
Pengecekan kesehatan itu agar permukiman masyarakat Badui terbebas dari COVID-19 itu," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan sejauh ini belum ditemukan warga Lebak,termasuk masyarakat Badui teridentifikasi virus korona.
Baca juga: Seorang PDP Diduga Covid-19 Meninggal Dunia di Medan
Petugas medis di Puskesmas juga terus berkoordinasi untuk mengantisipasi penyebaran virus korona. Selama ini, ia belum menerima laporan adanya warga yang terinfeksi virus korona.
Untuk pencegahan virus korona dengan mengutamakan pola hidup bersih dan sehat, mengkonsumsi makanan yang bergizi, rutin olah raga dan banyak istirahat
Selain itu menurutnya juga mencuci tangan dan tidak berkunjung ke pusat keramaian serta tidak berjabat tangan atau kontak langsung dengan si penderita.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah