Pantau.com - Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales mengkritik sejumlah klub La Liga yang melakukan tes virus korona kepada para pemainnya yang tidak memperlihatkan gelaja terjangkit virus dari China tersebut.
Menurut Rubiales ada lebih banyak warga Spanyol yang membutuhkan fasilitas pemeriksaan virus korona. Mengingat Negeri Matador merupakan negara Eropa kedua setelah Italia dengan temuan kasus virus korona terbanyak.
Baca juga: Euro Resmi Ditunda, UEFA Tinjau Jadwal Pengganti
Data pemerintah Spanyol terkini menyatakan sedikitnya 491 orang meninggal setelah lebih dari 11.000 orang dinyatakan positif virus korona dan sebagian daerah diterapkan kebijakan lockdown.
"Mengetahui hidup banyak orang jadi taruhannya, tentu tak patut menggelar tes massal ke pesepak bola ketika banyak orang yang lebih membutuhkan," kata Rubiales dalam jumpa pers dilansir Reuters, Rabu (18/3/2020).
"Hasilnya bagi para pemain tetap sama, jika mereka positif dan tanpa gejala parah mereka diharuskan swakarantina di rumah masing-masing. Melakukan tes ke seluruh pemain seperti itu tampak tidak perlu dan cenderung tak patriotik di kondisi sekarang," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Badan Sepak Bola Norwegia: Euro 2020 Resmi Ditunda karena Korona
Sejumlah klub Spanyol, termasuk Valencia, melakukan tes virus korona ke seluruh pemainnya. Valencia pada Senin (16/3) mengumumkan 35 persen skuat tim utama dan stafnya positif tertular virus korona tanpa memperlihatkan gejala apapun.
La Liga Spanyol musim 2019/20 saat ini tengah ditangguhkan sebagai pencegahan persebaran virus korona. Namun Rubiales memastikan kompetisi akan tetap dirampungkan menyusul keputusan UEFA mengundurkan Euro 2020 ke tahun depan.
- Penulis :
- Reza Saputra
