
Pantau.com - Kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dinyatakan reaktif setelah ada 32 pengunjung menjalani rapid test, Sabtu 20 Juni 2020. Dari 1.106 orang pengunjung menjalani rapid tes secara acak untuk mencegah penyebaran virus Korona.Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Jabar Siska Gerfianti mengatakan, mereka yang reaktif langsung menjalani swab test dengan metode PCR. "Pemeriksaan akan dilakukan di Labkesda Jabar untuk mereka yang reaktif di rest area Segar Alam, Masjid Atta'awun, dan Argowisata Gunung Mas," kata Siska, Minggu (21/6/2020).
Baca juga: Pemkab Bogor Diminta Turun Tangan Atasi Kepadatan Jalur Puncak Saat PSBB
Untuk mereka yang dinyatakan reaktif dalam rapid tes di Simpang Gadog Ciawi, swab test langsung diperiksa di Mobil PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).Siska memastikan, tes masif tersebut mematuhi semua prosedur yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan. Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan juga sudah terjamin.Siska menjelaskan, kawasan wisata Puncak mulai dipenuhi wisatawan. Kondisi itu dapat memicu sebaran Covid-19 apabila tak ada pengawasan ketat. Maka itu, Gugus Tugas Jabar menggelar operasi gabungan dan tes masif di titik-titik perbatasan. "Tes masif digelar sebagai pendeteksian dini, mengingat keinginan masyarakat luar Jabar berwisata di Puncak sulit dibendung. Kita fokus pada pelaku perjalanan dari luar Jawa Barat menuju Jawa Barat. Tujuannya mennyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar," katanya.Adapun pengetesan masif dilaksanakan selama dua hari, yaitu Sabtu 20 Juni dan hari ini, Minggu (21/6/2020) di lima lokasi. Pada hari pertama, tes dilakukan di empat titik, yakni rest area Segar Alam Kabupaten Cianjur, Area Masjid Atta'awun, Argowisata Gunung Mas, dan Simpang Gadog Ciawi.
Baca juga: Pemkot Bogor Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19 pada Juli-Agustus
Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari. Gugus Tugas Jabar menyediakan sekitar 2.000 rapid test dan 500 swab test. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, operasi gabungan dan tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor.Dinkes Kabupaten Bogor menerjunkan sebanyak delapan tenaga kesehatan dalam tes masif di Kawasan Puncak. Mike menyatakan, kolaborasi semua pihak amat krusial dalam penanganan virus Korona di Jabar.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta