Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ada-ada Saja, Presiden Duterte Lewatkan Agenda KTT ASEAN karena Tidur Siang

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Ada-ada Saja, Presiden Duterte Lewatkan Agenda KTT ASEAN karena Tidur Siang

Pantau.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte melewatkan beberapa pertemuan KTT ASEAN di Singapura dengan alasan tidur siang, yang mendorong jajarannya mengeluarkan pernyataan yang menyangkal spekulasi bahwa pria berusia 73 tahun itu mengidap gangguan kesehatan serius.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah berada di Singapura untuk menghadiri pertemuan ke 33 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), tetapi seorang juru bicara mengungkapkan Presiden Duterte telah membatalkan kehadirannya untuk sejumlah acara.

"Kami meyakinkan masyarakat Filipina bahwa ketidakhadirannya di beberapa agenda tidak ada hubungannya dengan kesehatan fisik dan kesejahteraannya, yang telah menjadi spekulasi," kata Salvador Panelo dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip ABC, Kamis (15/11/2018).

Juru bicara Kepresidenan Filipina Salvador Panelo menyebutkan ada empat acara yang semula telah dijadwalkan namun batal dihadiri Duterte pada hari Rabu (15/11/2018), dimana Presiden memilih mengambil waktu untuk tidur siang.

Ia juga mengatakan, Presiden Duterte juga tidak akan mengikuti makan malam gala dengan para pemimpin dari sembilan negara di Asia Tenggara, dan Wakil Presiden AS Mike Pence serta beberapa tokoh dunia lainnya.

Baca juga: Duterte Kecam Kegiatan Latihan Militer di Laut China Selatan

Beberapa dari agenda yang batal dihadiri Duterte ini meliputi pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Perdana Menteri Korea Selatan Moon Jae in.

Sebelumnya, Duterte sempat menghadiri KTT ASEAN-China yang diadakan sebelumnya pada Rabu (14 Movember 2018) dengan Perdana Menteri China Li Keqiang.

Kondisi kesehatan Duterte terus menerus menjadi sumber spekulasi sejak ia menghilang dari pandangan publik selama seminggu lalu. Ia mengatakan secara terbuka bahwa dirinya lelah dan ingin mengundurkan diri sebelum akhir masa jabatannya pada 2022.

Bulan lalu kantor Presiden Duterte mengungkapkan, Duterte telah menjalani kolonoskopi dan ia mengatakan kepada wartawan bahwa biopsi menunjukkan dirinya tidak mengidap kanker.

Konstitusi Filipina mengatur agar publik diberi tahu tentang keadaan kesehatan seorang presiden yang berkuasa, jika memang keluhannya serius.

Jika presiden yang berkuasa meninggal dunia, maka secara permanen akan dinonaktifkan atau diberhentikan melalui mekanisme impeachment, wakil presiden yang sedang menjabat akan memerintah hingga akhir masa jabatan selama enam tahun, atau satu periode pemerintahan.

Wakil Presiden Filipina Leni Robredo, seorang pemimpin oposisi, dipilih secara terpisah pada tahun 2016.

Spekulasi tentang kesehatan Presiden Duterte mendorong kekhawatiran Filipina bisa menuju ketidakpastian mengingat iklim politik yang sangat terpolarisasi.

Presiden Duterte telah menyinggung soal ketidakmampuan Robredo sebagai alasan ketidakmampuannya untuk berhenti sebagai Presiden.

Presiden Duterte sebelumnya juga pernah melewatkan sesi KTT, meskipun ia tidak melewatkan perannya sebagai tuan rumah ketika Filipina memegang kepemimpinan ASEAN tahun lalu.

Salvador Panelo mengatakan lucu ada beberapa pihak yang membesar-besarkan ketidakhadiran Duterte ini, sambil mengatakan Duterte telah menghadiri pertemuan ASEAN dengan para pemimpin dari China, Jepang, dan Rusia.

"Tadi malam, Presiden bekerja sampai larut dan hanya tidur  kurang dari tiga jam. Sangat disayangkan bahwa acara pertama yang dijadwalkan hari ini adalah pukul 8:30 pagi," imbuhnya.

Duterte dikenal sebagai pemimpin yang memiliki jadwal kerja yang tidak lazim yang biasanya dimulai pada sore hari dan termasuk rapat kabinet yang dapat berlangsung hingga lewat tengah malam.

Baca juga: Dilarikan ke Rumah Sakit, Presiden Filipina Rodrigo Duterte Alami Kanker?

Penulis :
Noor Pratiwi