Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ada Dana Rp26 Triliun untuk Tingkatkan Produksi Migas Nasional

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Ada Dana Rp26 Triliun untuk Tingkatkan Produksi Migas Nasional

Pantau.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus berupaya meningkatan produksi minyak dan gas (migas) nasional.

Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi migas nasional adalah meningkatkan kegiatan eksplorasi. Selain mengalokasikan anggaran untuk peningkatan produksi migas nasional dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), saat ini Pemerintah juga telah mengantongi komitmen kerja pasti sebesar USD 1,748 juta atau setara dengan Rp25-26 triliun. 

Dahulu Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan eksplorasi migas sebesar Rp60-70 miliar setahun, anggaran ini tentu tidak mencukupi, karena untuk satu kegiatan eksplorasi migas untuk satu sumur (well) bisa Rp100 miliar, Rp200 miliar bahkan bisa Rp 300 miliar.

"Kegiatan eksplorasi untuk satu lubang sumur di Indonesia diperkirakan menelan biaya sebesar USD 10 juta hingga 15 juta dan di offshore bisa sampai USD 50 juta hingga USD 60 juta per well, dan coba bandingkan dengan dana kegaitan eksplorasi yang tersedia dari APBN kita yang hanya USD 3-4 juta setahun," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar.

Baca juga: Jonan: 98 Persen Warga Indonesia Nikmati Listrik, Ini Lampaui Target

Untuk meningkatkan dana kegiatan eksplorasi migas tersebut, maka pemerintah membuat terobosan atau memperkenalkan program baru, yakni firm working commitment atau dana yang akan dikeluarkan kontraktor sebagai investasi mereka selama 5 tahun yang akan digunakan untuk meningkatkan produksi dan eksplorasi sumur-sumur baru. 

"Blok-blok terminasi dan akan berpindah atau dikerjakan oleh eksisting kontraktor kita introduce program baru yang dinamakan firm working commitment," ungkapnya.

Sementara, dana yang sudah kumpulkan sejak bulan April tahun ini sebesar USD 1,748 billion dolar, atau sekitar Rp25-26 triliun dana yang tersedia sekarang untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Baca juga: Tanpa Kenaikan Suku Bunga Acuan, Rupiah Pagi Ini Justru Menguat

Perlu diketahui kebutuhan BBM nasional saat ini sekitar 1,6 juta barel per hari, sementara produksi nasional dapat memenuhi kurang dari 800.000 barel per hari dan 600.000 barel per hari harus impor untuk menutupi kebutuhan yang ada.

"Nah 600 ribu barel per hari impor ini akan terus bertambah setiap tahunnya makin lama makin besar. Gap antara produksi migas nasional dengan kebutuhan akan terus membesar, nah untuk itu salah satu program yang kita canangkan adalah melalui kegiatan eksplorasi," jelasnya.

Selain eksplorasi yang merupakan rencana jangka panjang, langkah-langkah untuk meningkatkan produksi migas nasional yakni, rencana jangka pendek dan menengah. Untuk meningkatkan produksi migas nasional, recana jangka pendek yang dilakukan adalah Improved Oil Recovery (IOR).

"Untuk jangka menengah, kita menggunakan Enhanced oil recovery (EOR), apapun method yang ada di Enhanced oil recovery please welcome," pungkas Arcandra.

Penulis :
Nani Suherni