Pantau.com - Kabar gembira di dunia medis, dimana teknologi baru yang mampu mendeteksi gejala kanker awal saat ini tengah diuji coba di Inggris.
Baca juga: Kurang-kurangin Deh Makan Mi Instan, Beneran Berisiko Kanker Lho
Alat itu bernama perangkat Breath Biopsi yang mengandalkan tes breathalyser, dimana tes mampu memfilter deteksi penyakit kanker hanya mengandalkan hembusan nafas.
Para ilmuan berharap tes ini mampu jadi metode sederhana, lebih murah sehingga saat kanker ditemukan segera mendapat penanganan yang cepat, dan kesempatan sembuh yang lebih besar.
Metode dan alat ini dianggap mampu menyelamatkan ribuan nyawa dan menghemat biaya perawatan kesehatan, sebagaiman diklaim pembuatnya.
Uji coba ini akan dilakukan selama dua tahun, berlangsung di Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge, yang tengah merekrut 1.500 peserta termasuk yang sehat dan penderita kanker.
Dimulai dengan pasien yang diduga kanker esofagus dan lambung diminta melakukan tes ini. Nantinya uji coba akan diperpanjang mencangkul kanker prostat, ginjal, kantung kemih, hati dan pankreas.
"Kami sangat perlu mengembangkan alat baru, seperti tes napas ini, yang dapat mendeteksi dan mendiagnosis kanker sejak awal. Memberikan pasien peluang terbaik untuk selamat dari penyakitnya," ujar Peneliti Utama Profesor Rebbeca Fitzgerald, Cancer Research UK Cambridge Centre, mengutip laman Independent, Kamis, (3/1/2019).
Dalam tes ini peserta diminta bernafas selama 10 menit dengan menggunakan alat. Molekul udara yang disebut senyawa organik mudah menguap (VOC), yang dikumpulkan oleh tes ini setelahnya dikirimkan ke laboratorium di Cambridge untuk dianalisis.
Baca juga: Jangan Sepelekan Sariawan yang Tak Sakit, Bisa Jadi Itu Gejala Kanker Mulut
Alat ini sebut-sebut dapat mendeteksi pola VOC hasil dari metabolisme tubuh. Jika teknologi terbukti handal dan akurat, pernafasan kanker bisa terlihat dalam hasil riset.
- Penulis :
- Gilang
