Pantau.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa ia dan mitranya dari Amerika Donald Trump telah mencapai pemahaman historis tentang Suriah. Diketahui, pejuang Kurdi telah menolak zona keamanan Turki di Suriah utara.
Setelah percakapan telepon dengan Presiden AS Donald Trump, Recep Tayyip Erdogan, pihaknya akan menciptakan zona aman 32 kilometer di Suriah utara. Juru bicara Erdogan kemudian menjelaskan bahwa zona keamanan akan dikendalikan sepenuhnya oleh Turki. Melansir Sputnik, Rabu (16/1/2019), lebih lanjut, ia menambahkan bahwa militer Turki akan mengoordinasikan tindakan mereka dengan penduduk setempat.
Baca juga: Pangeran Arab Saudi Kritik Kebijakan Trump Soal Penarikan Pasukan dari Suriah
Gagasan ini awalnya diusulkan oleh Trump, yang mengancam akan menghancurkan perekonomian Turki jika menyerang pasukan Kurdi sekutu AS di Suriah. Sebagai tanggapan, Turki mengatakan bersikukuh akan tetap memerangi teroris.
Bulan lalu, Donald Trump menyatakan kemenangan atas Daesh di Suriah, kemudian mengumumkan penarikan 2.000 tentara AS yang saat ini dikerahkan di negara Timur Tengah. Presiden menyatakan bahwa negara-negara regional, termasuk Turki, akan memusnahkan teroris yang tersisa.
Trump, bagaimanapun, menekankan bahwa ia berusaha untuk melindungi Kurdi sekutu AS sementara secara bertahap menarik pasukan keluar dari negara itu, dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih menyebut perlindungan milisi Kurdi oleh Ankara sebagai syarat penarikan AS.
Baca juga: Turki Ajak Rusia dan Iran Kerja Sama Usai Penarikan Pasukan AS dari Suriah
- Penulis :
- Widji Ananta
