Pantau.com - Seperti sobat Pantau tahu, saat ini banyak sekali pinjaman yang menawarkan untuk biaya pernikahan. Tak tanggung-tanggung mereka bisa memberikan pinjaman hingga Rp50 juta rupiah.
Tapi sebenarnya bahaya enggak ya biaya pernikahan menggunakan modal utang. Namun tak sedikit perkara rumah tangga yang berawal dari masalah ekonomi yakni utang.
Lalu risiko apa saja yang diterima pasangan pengantin jika menggunakan uang utang untuk resepsi pernikahan?
Baca juga: Biaya Tetek Bengek Kartu Kredit di Luar Cicilan Kredit
1. Belum punya tabungan lebih
Ilustrasi (Pixabay)
Karena kalian pasangan yang baru saja menikah dengan beban utang, pasti tabungan yang seharusnya anda alokasikan untuk membeli rumah atau jalan-jalan pasti terpotong untuk mencicil utang modal pernikahan.
2. Jika bercerai siapa yang menanggung?
Ilustrasi (Pixabay)
Ini yang sebenarnya perlu diwaspadai, tak jarang dari beberapa pasangan yang akhirnya bercerai sebelum utang biaya pernikahan mereka lunas. Hal ini rawan menimbulkan konflik keluarga lho. Jangan sampai nanti pihak peminjam merepotkan kalian yang notabenya sudah bercerai.
Pasalnya, tidak ada aturan hukum pembagian utang modal pernikahan dalam undang-undang, yang diatura adalah siapa pihak yang melakuan perjanjian utangnya.Jadi kalau kalian bercerai ribet kan harus bersitegang siapa yang akan membayar utang sementara utangnya atas nama pihak suami tapi dia menolak membayar karena acara resepso di mempelai perempuan. So kalian pikirkan baik-baik ya.
Baca juga: Psstt... Telkom Lagi Genjot Karyawan Millennials Nih, Mungkin Kamu yang Dicari
3. Siap digangguin
Ilustrasi (Pixabay)
Risiko mengutang ya gitu, telat bayar pasti handphone anda akan sibuk, karena para peminjam tidak akan membiarkan kamu telat membayar satu haripun. Nah kalian pasti enggak nyaman deh, apalagi jika uang untuk membayar cicilan rupanya belum genap.
Nah sobat Pantau yang masih single, mending mikir dua kali deh kalau harus utang untuk biaya pernikahan. Mending resepsi sederhana ala-ala film barat yang hanya mengundang tetangga dan kerabat saja.
- Penulis :
- Nani Suherni
