Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Blogger Kesehatan Ini Didenda Rp4,1 Milyar, Kenapa?

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Blogger Kesehatan Ini Didenda Rp4,1 Milyar, Kenapa?

Pantau.com - Seorang blogger kesehatan palsu bernama Belle Gibson telah membangun kerajaan media sosial dan meluncurkan buku serta aplikasi masak berjudul 'The Whole Pantry' dengan klaim bahwa dirinya sembuh dari kanker otaknya melalui terapi alternatif dan nutrisi yang baik.

Ia kemudian mengungkapkan ia tak pernah memiliki penyakit itu. Gibson juga telah membuat klaim palsu tentang menyumbangkan sebagian besar dari keuntungannya untuk amal dan kepada keluarga seorang anak laki-laki dengan tumor otak yang tak bisa dioperasi.

Pada bulan September tahun lalu, ia diperintahkan untuk membayar denda sebesar AUD $410.000 atau setara Rp4,1 milyar atas perilakunya yang menyesatkan dan menipu. Namun, lembaga Consumer Affairs Victoria (CAV) akan mengajukan tindakan hukum lebih lanjut jika Gibson tidak membayar jumlah tersebut.

Baca juga: Katak Paling Berbahaya untuk Australia Ditemukan dalam Tas Penumpang dari Bali

Seperti dilansir ABC, Selasa (27/11/2018), Pengadilan Federal mengeluarkan pemberitahuan hukuman yang memeringatkan Gibson jika ia gagal mematuhi perintah pengadilan ia akan bertanggung jawab atas pemenjaraan, penyitaan properti atau hukuman lainnya pada Selasa (27/11/2018).

"Setiap orang lain yang tahu tentang perintah ini dan melakukan apapun yang membantu atau mengizinkan anda melanggar persyaratan perintah ini mungkin dihukum serupa," tambahnya.

Gibson dan CAV mempunyai waktu hingga 11 Desember sebelum pemberitahuan hukuman bisa dikeluarkan.

"Itu akan memberikan salah satu pihak, tetapi terutama Gibson, yang kepentingannya mungkin terlihat terpengaruh oleh kesimpulan yang disepakati, sebuah kesempatan untuk membuat pengajuan apapun tentang otoritas ini," kata Hakim Debra Mortimer.

"Jika Gibson ingin didengar lebih lanjut, ia harus mematuhi jadwal sidang pada kesempatan ini," ucapnya.

Pengacara Gibson, Andrew Tragardh mengatakan kepada ABC bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk mengajukan keberatan. Pada bulan Juli, CAV meminta Pengadilan Federal Australia memberikannya wewenang untuk mengadili Gibson karena menghina pengadilan, dengan menyatakan bahwa mereka khawatir ia akan menghindari pembayaran denda.

Mereka berpendapat itu berarti Gibson dianggap mengabaikan jika ia punya uang dan menolak membayar denda, atau menyembunyikan aset untuk membuatnya tampak bahwa ia tak punya uang.

Baca juga: Suhu Ekstrem di AS Akibatkan Ratusan Penyu Mati Beku

Pengadilan mengungkap, Gibson tidak akan abai jika ia tak bisa membayar denda. Gibson tidak mengatakan kepada pengadilan mengapa ia gagal membayar denda. Kini, Hakim Mortimer mengkritik sikap angkuh Gibson terhadap sistem pengadilan.

"Gibson tampaknya tidak menghargai proses resmi apa pun," kata Hakim Mortimer.

Meskipun menghasilkan AUD440.500 atau setara Rp4,4 miliar dari penjualan buku dan aplikasinya, seorang hakim mendapati bahwa ia hanya membuat tiga donasi dengan total AUD10.800 atau setara Rp100,8 juta.

Ia didenda karena lima pelanggaran hukum konsumen Australia yang berbeda. Hal itu meliputi AUD90.000 karena gagal menyumbangkan hasil dari penjualan aplikasi Whole Pantry, seperti yang diiklankan secara publik, dan AUD150.000 karena gagal menyumbangkan 100 persen dari penjualan aplikasi satu minggu ke keluarga Joshua Schwarz, seorang anak lelaki yang memiliki tumor otak yang tak bisa dioperasi

Hakim Mortimer menggambarkan kegagalan untuk memberikan sumbangan kepada keluarga Schwarz sebagai pelanggaran yang paling serius terhadap hukum.

Penulis :
Noor Pratiwi