Pantau.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan memboikot barang-barang elektronik AS menyusul langkah Presiden Donald Trump untuk meningkatkan pajak pada baja dan aluminium dari Turki.
Sengketa perdagangan yang meningkat antara kedua negara yang muncul di tengah-tengah perdebatan tentang pendeta Amerika yang dipenjarakan, Andrew Brunson. Administrasi Trump telah menjatuhkan sanksi pada pejabat Turki karena gagal membebaskannya.
Baca juga: Pengadilan Illinois Gugat Trump Tower Lakuakan Pencemaran Sungai
Tarif meningkat, hingga 20 persen untuk aluminium dan 50 persen untuk baja, akan melipatgandakan AS yang ada pada impor dari Turki dari komoditas tersebut.
"Jika (Amerika Serikat) memiliki iPhone, ada Samsung di sisi lain," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi, mengacu pada smartphone Apple dan merek pesaing utama Korea Selatan yang dikutip dari USA Today, Rabu (15/8/2018).
"Kami (juga) memiliki Venus dan Vestel kami," katanya, mengacu pada smartphone Turki. Tidak jelas bagaimana Erdogan dimaksudkan untuk menegakkan boikot.
Baca juga: Mengenal Peter Strzok, FBI Ketiga yang Dipecat Donald Trump
Anadolu Agency yang dikelola pemerintah Turki mengatakan, menteri keuangan negara itu akan berbicara kepada investor asing pada hari Kamis.
Dalam pidatonya, Erdogan juga memperbarui seruan bagi Turki untuk mengubah dolar mereka menjadi lira Turki, untuk membantu memperkuat mata uang.
Lira naik 6 persen menjadi sekitar 6,55 per dolar pada Selasa di tengah suntikan uang ke dalam ekonomi dari bank sentral Turki.
- Penulis :
- Widji Ananta
