
Pantau.com - Iran meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk ancaman Israel, dan mengawasi kegiatan nuklir Israel. Pasalnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengeluarkan ancaman, akan menghancurkan seluruh negara yang emnjadi musuhnya.
"Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa seharusnya tidak menutup mata terhadap ancaman itu dan harus bertindak tegas untuk menghilangkan semua senjata nuklir Israel," kantor berita Fars mengutip pernyataan duta besar Iran untuk badan dunia itu, Gholamali Khoshrou, dalam surat kepada sekretaris jenderal dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Khoshrou meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa memaksa Israel bergabung dengan Perjanjian Tidak Menyebarkan Nuklir (NPT) dan membuat kegiatan nuklirnya di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA), pengawas atom badan dunia itu.
Baca juga: AS Dituding sebagai Dalang Pemblokiran Akun Twitter Warga Asli Iran
Israel, yang berada di luar NPT, tidak memastikan atau menyangkal memiliki bom, kebijakan mendua puluhan tahun, yang disebutnya untuk keseimbangan dengan tetangga bermusuhan sementara menghindari semacam hasutan umum, yang dapat memicu perlombaan senjata di kawasan tersebut.
Israel mencoba melobi kekuatan dunia untuk mengikuti Amerika Serikat keluar dari kesepakatan mereka pada 2015 dengan Iran, yang membatasi kemampuan nuklir Teheran sebagai imbalan untuk pencabutan hukuman.
Baca juga: Dituduh Ekspor Radar Militer, Mahasiswa Iran Diekstradisi AS dan Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara
Israel menganggap perjanjian itu tidak cukup untuk menghapus sarana musuh mereka akhirnya mendapatkan bom. Tehran, penanda tangan nuklir NPT pada 1970, menolak menginginkan senjata nuklir.
Sejak revolusi pada 1979, Iran menginginkan enghancuran Israel. Ia mendukung pejuang Hizbullah Lebanon dan gerakan Hamas Palestina.
Penguatannya atas Damaskus selama perang saudara Suriah dilihat pemerintah Netanyahu sebagai penempatan Iran lebih lanjut di perbatasan Israel.
- Penulis :
- Widji Ananta