Pantau.com - Korea Utara menyatakan peluncuran dua rudal mereka pada pekan ini adalah peringatan terhadap penghasut perang Korea Selatan. Hal itu dilaporkan oleh Kantor Berita Korea Selatan Yonhap.
Kantor berita itu menambahkan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah meminta Korea Selatan untuk menunda pengiriman senjata baru dan latihan militer mendatang.
Baca juga: Korea Utara Kembali Tembakkan Dua Rudal Balistik di Pantai Timurnya
Sementara itu, KCNA Korea Utara mengatakan, demonstrasi kepala DPRK tentang senjata pemandu taktis baru yang pecah pada hari Kamis kemarin waktu setempat, menjadi pertimbangan kelanjutan latihan militer bersama dan pengembangan senjata teknologi tinggi.
"Kami dipaksa untuk terus mengembangkan sistem senjata super-kuat untuk menghilangkan potensi dan ancaman langsung terhadap keamanan nasional kami di Selatan," kata Kim, Jumat, menurut KCNA, yang dilansir dari Sputnik, Jumat (26/7/2019).
Baca juga: Kim Jong Un... Jangan Pikirin Denuklirisasi Saja, Ada Bahaya Lain Tuh
Korea Utara kembali menembakkan dua proyektil rudal jarak pendek di pantai timurnya, demikian pernyataan militer Korea Selatan pada Kamis 25 Juli 2019.
Uji coba rudal itu merupakan pertama sejak Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju untuk memulai kembali dialog terkait denuklirisasi. Rudal diluncurkan dari dekat kota pesisir Wonsan, dengan jarak 430 km dan ketinggian hingga 50 km di atas permukaan laut sebelum akhirnya meledak, kata seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Korea Selatan kepada Reuters.
rn- Penulis :
- Widji Ananta
