Pantau.com - Korban meninggal dunia akibat virus korona baru meningkat menjadi 25 orang di China dan menginfeksi lebih dari 800 orang lainnya, demikian menurut otoritas setempat pada Jumat (24/1/2020).
Dilansir Reuters, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 830 kasus telah dikonfirmasi sejauh ini, dan 25 orang telah meninggal dunia pada hari Kamis kemarin. Sebagian besar kasus berada di pusat kota Wuhan, rumah tempat virus korona yang ditemukan pada akhir tahun lalu.
Para pejabat kesehatan khawatir laju penyebaran virus ini akan meningkat karena ratusan juta orang China akan berpergian di dalam dan luar negeri selama libura Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada hari Sabtu besok, 25 Januari.
Baca juga: Virus Korona: China Tutup Akses Keluar Masuk Kota Wuhan
Kendari demikian, ketua panel Komite Keadaan Darurat WHO Didier Houssin usai mengadakan pertemuan di Jenewa mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mempertimbangkan wabah sebagai "Darurat Kesehatan Masyarakat Internasional". Penetapan langkah seperti itu akan membutuhkan negara untuk meningkatkan respons internasional.
"Namun, jangan salah, ini darurat di Cina," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. "Ini belum menjadi darurat kesehatan global. Mungkin belum menjadi satu".
Baca juga: WHO Puji Langkah China Dalam Mencegah Penyebaran Virus Korona
Sementara itu di Wuhan, pemerintah daerah telah menangguhkan sebagaian besar transportasi, termasuk penerbangan. Pemerintah juga mengumumkan kepada 11 juta penduduk di wilayah itu untuk tidak meninggalkan kota tersebut. Beberapa jam kemudian, Huanggang, sebuah kota dengan penduduk sekitar 7 juta orang juga mengumumkan tindakan serupa.
"Penguncian 11 juta orang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat," ujar Gauden Gales, perwakilan WHO di Beijing. Organisasi itu mengatakan, bagaimanapun, itu belum merekomendasikan pembatasan yang lebih luas pada perjalanan atau perdagangan.
- Penulis :
- Kontributor NPW
